kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Tengah Stagnasi Ekonomi Global, PMI Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif


Selasa, 02 Juli 2024 / 17:32 WIB
Di Tengah Stagnasi Ekonomi Global, PMI Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif
ILUSTRASI. Aneka mesin pengemasan yang ditawarkan PT Mitra Pack Tbk (PTMP) saat pameran AllPack Indonesia & AllPrint Indonesia di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (13/10/2023).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, aktivitas manufaktur Indonesia masih melanjutkan tren ekspansif selama 34 bulan berturut-turut pada Juni 2024.

Tercatat, Puchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2024 berada di level 50,7, meski lebih rendah. Hal ini didorong oleh tingkat output dan permintaan yang masih ekspansif.

"Di tengah stagnasi ekonomi global dan gejolak pasar keuangan, PMI Indonesia masih dalam tren ekspansif dan kita berharap tren ini berlanjut ke bulan-bulan berikutnya dengan kualitas yang semakin baik," ujar Kepala Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu dalam keterangan resminya, Selasa (2/7).

Baca Juga: Konsumsi Masyarakat Menengah Atas Jadi Penopang Sektor Manufaktur

Beberapa negara mitra dagang Indonesia yang juga mencatatkan aktivitas manufaktur ekspansif, antara lain China dan Amerika Serikat (AS) yang masing-masing di level 51,8 dan 51,7.

Sementara, PMI manufaktur negara kawasan ASEAN seperti Vietnam dan Thailand juga ekspansif, masing-masing di level 54,7 dan 51,7. 

Di sisi lain, aktivitas manufaktur kawasan Eropa masih berada pada zona kontraksi di level 45,6. Negara-negara di kawasan Eropa seperti Jerman dan Perancis mengalami kontraksi masing-masing ke level 43,4 dan 45,3.

Baca Juga: Tak banyak perubahan, kemudahan berusaha atau EoDB RI makin sulit naik kelas

"Pemerintah mengupayakan berbagai dukungan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas perekonomian nasional ke depan," tutup Febrio.

Selanjutnya: Kekuatan Dolar AS Menekan Rupiah di Perdagangan Selasa (2/7)

Menarik Dibaca: Retinol Memiliki Banyak Manfaat, Skintific Luncurkan Dua Produk Retinol Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×