CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Tak banyak perubahan, kemudahan berusaha atau EoDB RI makin sulit naik kelas


Rabu, 22 April 2020 / 03:50 WIB
Tak banyak perubahan, kemudahan berusaha atau EoDB RI makin sulit naik kelas


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Pendemi Covid-19 menjadi alsan terbesar Indonesia untuk memperbaiki target peringkat kemudahan berusaha alias Ease of Doing Business (EoDB) tahun ini.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menargetkan kemudahan berusaha atau EoDB Indonesia tahun ini bisa naik kelas dari peringkat ke-73 ke peringkat 40.

Namun, Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) pesimistis target kenaikan peringkat kemudahan berusaha ini tercapai dalam kondisi krisis akibat virus corona Covid-17.

Baca Juga: Stafsus Presiden Belva Devara mundur, undangan debat terbuka berakhir

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot bilang, pihaknya akan melihat perkembangan perbaikan kemudahan berusaha sampai Juli- Agustus 2020.

Sebagai catatan laporan EoDB 2021 dari World Bank biasanya dirilis peringkat kemudahan berusaha EoDB pada Oktober 2020.

Baca Juga: Infrastruktur ditunda, anggaran digunting

"Target EoDB pasti ada perbaikan, tetapi untuk ke peringkat 40 nanti perlu menyesuaikan lagi," kata Yuliot kepada KONTAN, Selasa (21/4).

Maret 2020 lalu BKPM menggelar survei internal EoDB 2021 di Jakarta dan Surabaya kepada 285 responden pengusaha dan investor untuk mengukur tingkat perbaikan kemudahan berusaha.

Baca Juga: Hore, Pindad sudah bisa bikin ventilator buat pasien corona, kerjasama dengan UI

"Respon EoDB sepanjang Januari sampai pertengahan Maret 2020, dampak virus corona belum terlihat," kata Yuliot.

SELANJUTNYA>>>


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×