kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Konsumsi Masyarakat Menengah Atas Jadi Penopang Sektor Manufaktur


Senin, 03 Juli 2023 / 19:57 WIB
Konsumsi Masyarakat Menengah Atas Jadi Penopang Sektor Manufaktur
ILUSTRASI. Permintaan domestik masih menjadi penyokong Puchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2023


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan domestik masih menjadi penyokong Puchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2023 tetap di level ekspansi.

Tercatat, PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2023 sebesar 52,5. Angka ini meningkat 2,2 poin jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat 50,3.

Head of Industry & Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan, peningkatan permintaan domestik ini sebagian besar didorong dari kelompok menengah-atas.

Hal ini dikarenakan produk manufaktur tersebut didominasi oleh kelompok durable goods (barang tahan lama), seperti produk elektronik, mobil dan motor.

"Pembelian durable goods ini didukung oleh situasi ekonomi domestik yang relatif terjaga sehingga optimisme relatif terjaga, diindikasikan consumer confidence yang tinggi," ujar Dendi kepada Kontan.co.id, Senin (3/7).

Baca Juga: Indeks Manufaktur Naik, Menperin Sebut Industri Tekstil Masih Menderita

Ia menyebut, belanja dari kelompok menengah-atas diindikasikan oleh pertambahan simpanan dari kelompok penabung Rp 101 juta hingga Rp 200 juta yang mengecil, yakni hanya Rp 7,5 triliun pada April 2023 dibandingkan April 2022.

Sementara itu, untuk kelompok industri makanan-minuman (mamin), kemungkinan didorong pula oleh kelompok bawah-menengah.

"Terutama didukung oleh angka inflasi yang relatif rendah sehingga daya beli terjaga, selain optimisme yang baik," katanya.

Dendi menyampaikan, belanja dari kelompok bawah-menengah diindikasikan dari simpanan kelompok penabung di bawah Rp 100 juta, yang berkurang sebesar Rp 8,7 triliun pada April 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×