kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.624   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.093   -24,52   -0,30%
  • KOMPAS100 1.125   -4,40   -0,39%
  • LQ45 823   -1,92   -0,23%
  • ISSI 283   -0,49   -0,17%
  • IDX30 433   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 498   -2,95   -0,59%
  • IDX80 126   0,00   0,00%
  • IDXV30 136   -0,02   -0,01%
  • IDXQ30 139   -0,09   -0,06%

Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diramal Turun, NPI Masih Surplus Pada Akhir 2025


Selasa, 28 Oktober 2025 / 15:42 WIB
Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diramal Turun, NPI Masih Surplus Pada Akhir 2025
ILUSTRASI. Maybank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia akan sedikit menurun pada tahun 2026


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Global Markets Economist at Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) akan sedikit menurun pada tahun depan.

Myrdal memperkirakan, CAD pada akhir 2025 akan berkurang menjadi 0,59% dari produk domestik bruto, atau menurun dari CAD 2024 yang mencapai US$ 8,9 miliar atau 0,6% dari PDB.

Penurunan tersebut, menurutnya, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, surplus neraca dagang yang diperkirakan akan melebar. Kedua, biaya pembayaran bunga utang yang menurun seiring dengan tren penurunan suku bunga global, terutama suku bunga The Fed, yang dampaknya mulai terlihat sejak Oktober hingga akhir tahun.

Baca Juga: Tertipu Modus Scammer di Kamboja, 101 WNI Dipulangkan Bertahap

“Berikutnya juga kita lihat ada pengaruh juga dari perkembangan remiten ataupun juga repatriasi TKI (tenaga kerja Indoensia) yang ada di luar negeri ke Indonesia, ini kelihatannya ada kenaikan ya untuk tahun ini,” tutur Myrdal kepada Kontan, Selasa (28/10)

Ia menambahkan, meskipun tekanan eksternal pada tahun ini masih cukup besar, secara keseluruhan defisit transaksi berjalan diproyeksikan tetap lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, Myrdal meramal kinerja Neraca Pembayaran Indoensia (NPI) Indonesia di akhir 2025 masih akan mencatat surplus pada sekitar US$ 8,4 miliar, atau meningkat dari surplus NPI pada akhir 2025 sebesar US$ 7,2 miliar.

Surplus tersebut, menurutnya, terutama disumbang oleh surplus neraca perdagangan, aliran investasi langsung (foreign direct investment), serta pendapatan sekunder.

Dengan dua kondisi tersebut yakni CAD dan NPI, Myrdal memperkirakan dampaknya ke nilai tukar rupiah pada akhir tahun akan berada di kisaran Rp 16.356 per dolar AS.

Baca Juga: Wamenkop Ungkap Dana Rp 210 Triliun Siap Disalurkan Ke Kopdes Merah Putih

“Kita lihat sih akhir tahun ke Rp 16.356 per dollar AS, dengan proyeksi dimana CAD itu presentasinya sedikit menurun,” tambahnya.

Selanjutnya: Produsen Sarung Tangan Mark Dynamics Tebar Dividen Interim, Potensi Yield Segini!

Menarik Dibaca: Produsen Sarung Tangan Mark Dynamics Tebar Dividen Interim, Potensi Yield Segini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×