Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan memproyeksikan realisasi defisit APBN 2019 akan lebih lebar dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu mencapai kisaran 2%-2,2% terhadap PDB.
Untuk mengantisipasi pelebaran defisit yang melebihi target itu, pemerintah baru saja menerbitkan SUN berdenominasi valas atau global bond masing-masing sebesar US$ 1 miliar dan 1 miliar Euro.
Baca Juga: Pemerintah pilih global bond untuk biayai pelebaran defisit APBN 2019, ini alasannya
Dari proyeksi pelebaran defisit yang disampaikan pemerintah, Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah memperkirakan ketidaktercapaian target penerimaan pajak membengkak sangat besar.
“Tampaknya shortfall pajak sudah tidak terhindarkan dan nilainya bisa sekitar Rp 200 triliun. Ini besar,” tutur Piter, Jumat (25/10).
Kemenkeu, lanjut Piter, memang bisa saja menggunakan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) atau menarik pinjaman tunai baru untuk mengantisipasi pelebaran defisit tersebut. Namun, Piter menilai, dua alternatif itu belum cukup.
Oleh karena itu, pilihan untuk menarik utang melalui global bond dianggap Piter cukup tepat.
Baca Juga: Kemenkeu proyeksi pelebaran defisit APBN 2019 sebesar 2%-2,2% PDB
“Selain bisa mendapat dana yang cukup besar untuk menambal defisit, penerbitan global bond juga bisa menambah cadangan devisa yang menjadi buffer untuk nilai tukar rupiah juga,” terang Piter.