Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Belanja masyarakat per 16 November 2025 melanjutkan tren peningkatan, namun sedikit lebih rendah dari minggu sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Mandiri Spending Indeks (MSI) per 16 November 2025 meningkat 1,5% dibanding minggu sebelumnya week-on-week (wow) ke level 312,8, relatif stabil atau sedikit menurun dibanding pertumbuhan minggu sebelumnya sebesar 1,7% wow.
Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, M Rizal Taufikurahman menilai, pertumbuhan belanja masyarakat yang sedikit melambat tersebut menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga masih bergerak positif, namun mulai memasuki fase normalisasi.
Ia melihat, dorongan belanja pada awal bulan, penyaluran bantuan sosial, dan faktor musiman tampak mulai mereda, sehingga rumah tangga tetap berbelanja tetapi dengan ritme yang lebih berhati-hati.
Baca Juga: Data MSI: Belanja Masyarakat Melanjutkan Tren Pertumbuhan Per 16 November 2025
“Perlambatan kecil ini mengindikasikan bahwa masyarakat sedang menyesuaikan pengeluaran terhadap tekanan harga pangan dan energi, sambil menunda sebagian konsumsi menjelang promo akhir tahun yang biasanya menjadi pendorong belanja berikutnya,” tutur Rizal kepada Kontan, Selasa (25/11/2025).
Adapun dari sisi tabungan, data MSI mencatat, tabungan kelompok bawah tercatat mengalami peningkatan, sementara kelompok menengah-atas turun terbatas.
Per 15 November 2025, indeks tabungan kelompok bawah naik ke angka 74,7, lebih tinggi dibandingkan Oktober 2025 sebesar 73,1, meskipun masih lebih rendah dari November 2024 sebesar 81,7.
Di sisi lain, indeks tabungan kelompok menengah-atas mengalami penurunan yang relatif terbatas, masing-masing menjadi 100,0 dan 93,2.
Rizal menilai, kenaikan porsi tabungan pada kelompok bawah mencerminkan strategi perlindungan diri terhadap ketidakpastian ekonomi mikro. Begitu ada ruang dari tambahan pendapatan atau penurunan pengeluaran rutin, rumah tangga berpendapatan rendah cenderung mengamankan dana untuk berjaga-jaga menghadapi volatilitas harga kebutuhan pokok dan biaya harian.
Baca Juga: Purbaya Mengklaim Konsumsi dan Belanja Masyarakat Mulai Pulih, Ini Indikatornya
“Meski level tabungannya belum kembali ke 2024, tren naik ini menunjukkan peningkatan kehati-hatian,” ungkapnya.
Sebaliknya, penurunan tabungan yang relatif terbatas pada kelompok menengah-atas dinilai lebih mencerminkan daya beli yang masih kuat dan strategi alokasi portofolio yang lebih aktif.
Kelompok ini lanjutnya, tetap mempertahankan pola konsumsi meskipun harga menekan, sekaligus mengalihkan sebagian dana dari tabungan ke instrumen investasi jangka pendek maupun menengah karena imbal hasil tabungan dinilai kurang menarik.
“Dengan demikian, turunnya tabungan bukan semata sinyal melemahnya kemampuan menabung, tetapi cerminan dari perilaku finansial yang lebih adaptif dan oportunistik,” tandasnya.
Baca Juga: Tren Belanja Masyarakat Mulai Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya
Selanjutnya: 4 Manfaat Rosemary Oil untuk Wajah, Jerawat Jadi Cepat Sembuh!
Menarik Dibaca: 4 Manfaat Rosemary Oil untuk Wajah, Jerawat Jadi Cepat Sembuh!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













