kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Defisit APBN 2021 jadi 5,7% dari PDB, Indef: Postur belanja tak efektif


Jumat, 11 September 2020 / 17:37 WIB
Defisit APBN 2021 jadi 5,7% dari PDB, Indef: Postur belanja tak efektif
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/9/2020). Rapat kerja tersebut membahas laporan dan pengesahan hasil Panitia Kerja Pembahasan RUU Pertanggungjawaban dan Pelaksana


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

Indef pun menghimbau, bahwa pelebaran defisit anggaran perlu diwanti-wanti. Karenanya memberikan beban yang cukup besar ke depan dalam hal pembayaran bunga dan pokok utang.

Makanya, Tauhid bilang pemerintah dan parlemen jangan terburu-buru mengeluarkan postur sementara RAPBN 2021. Menurutnya, baseline ekonomi sampai dengan Agustus lalu tidak cukup kuat dijadikan patokan untuk tahun depan. 

Kata Tauhid lebih baik, menunggu akhir tahun 2020. Hal ini mengingat mempunyai payung hukum Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020 tentang mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 yang menjadi landasan kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan Covid-19, serta merespons ancaman yang membahayakan. Sehingga, bisa kapan saja mengajukan perubahan APBN ke DPR RI.

Baca Juga: Sri Mulyani beberkan penerimaan pajak tahun ini bakal meleset dari target

“Karena ketika nanti di Desember 2020 di bawah asumsi pemerintah, otomatis basis proyeksi 2021 ikut turun. Kecuali ada recovery di kuartal IV-2020, tapi nampaknya kan situasi seperti ini agak sulit, sehingga sekalipun ada recovery kemungkinan di bawah prediksi pemerintah,” ujar dia.

Adapun proyeksi Indef, pertumbuhan ekonomi 2021 sebesar 3%, sebab tahun depan ekonomi sulit untuk langsung lompat ke 5%.”Pemerintah kan melihat pertumbuhan ekonomi tahun depan kurvanya v, langsung kembali ke titik semula saya kira itu tidak tepat. Situasi ini menurut saya jarang terjadi, krisis tahun 1997-1998 saja itu butuh waktu dua tahun,” ujar Tauhid.

Selanjutnya: Sri Mulyani sebut kebutuhan pembiayaan utang naik 34,9% dalam postur APBN 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×