kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Darmin: Pelemahan rupiah pasti telihat di inflasi inti


Senin, 03 September 2018 / 16:12 WIB
Darmin: Pelemahan rupiah pasti telihat di inflasi inti
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Darmin Nasution


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi pada Agustus 2018 belum berdampak signifikan terhadap inflasi. Sebab, inflasi inti Agustus tercatat 0,3%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,41%.

Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) umum yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus mengalami deflasi sebesar 0,05%, menurun dibanding Juli yang masih mencatat inflasi 0,28%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, meski di dalam inflasi inti tidak semua komponen berasal dari impor, jika ada pengaruh impor akan terlihat perubahannya.

Dengan inflasi inti yang dicatatkan BPS tersebut, "Dia tetap saja terus ada pengaruh. Tetapi di pihak lain kan kami terus buat kebijakan," kata Darmin di kantornya, Senin (3/9).

Darmin tak bisa menebak kapan dampak pelemahan rupiah di inflasi terlihat. Yang jelas kata dia, pasti akan tercermin di inflasi intinya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, perkembangan inflasi hingga Agustus masih cukup kondusif untuk menjaga stabilitas ekonomi. Hal ini penting untuk menjangkar confidence saat kondisi global masih bergejolak.

"Oleh karena itu, kita akan terus menjaga seperti yang selama ini sudah dikomunikasikan sumber-sumber inflasi, potensi pada bulan-bulan ke depan seperti harga pangan, kemudian kalau sampai terjadi imported inflation karena adanya nilai tukar dan tentu saja adanya seasonal pada akhir tahun yang demand driven," kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×