kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Darmin : Neraca dagang Juni belum bisa catatkan surplus


Jumat, 06 Juli 2018 / 13:40 WIB
Darmin : Neraca dagang Juni belum bisa catatkan surplus
ILUSTRASI. Darmin Nasution


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melihat neraca perdagangan Juni belum bisa mencatatkan surplus. Namun demikian, ia ingin neraca dagang bisa menjadi surplus dalam waktu yang tak lama lagi.

“Saya lihat belum (akan catatkan surplus). Kalau Juni saya belum percaya. Tapi ya, kami ingin jangan terlalu lama,” ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (6/7).

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca perdagangan bulan Juni 2018 bakal mencatatkan surplus. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah.

"Berdasarkan tracking BI terhadap data trade balance Juni, impor bulan Juni menurun signifikan sehingga trade balance Juni 2018 diperkirakan akan mengalami surplus," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Jumat (6/7).

Meski demikian, tidak ada angka spesifik yang dipaparkan oleh Nanang untuk berapa perkiraan surplus neraca dagang pada Juni. Yang terang, "Sementara karena impornya turun signifikan," ucapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan bulan Mei 2018 masih mencatat defisit sebesar US$ 1,52 miliar. Ini disebabkan nilai impor lebih tinggi sebesar US$ 17,64 miliar dibandingkan dengan nilai ekspor yang sebesar US$ 16,12 miliar.

Secara keseluruhan, nilai impor Indonesia Mei 2018 mencapai US$ 17,64 miliar, naik 9,17% dibanding April 2018. Jika dibandingkan Mei 2017 meningkat 28,12%.

Berdasarkan penggunaan barang, impor bahan baku atau penolong sebesar US$ 13,11 miliar, naik 9,02% dibanding April, dan naik 24,55% dibanding Mei 2017. Bahan baku dan penolong ini berkontribusi sampai 74% dari total impor Mei 2018.

Kenaikan lebih besar dicatat impor barang konsumsi, yang tercatat mencapai US$ 1,73$. Kenaikannya dibanding April 14,88%, sedangkan dibanding Mei 2017 mencapai 34,01%.

Impor barang modal pertumbuhannya tak begitu ngebut, menjadi US$ 2,81 miliar. Kenaikan bulanannya 6,63%, sedangkan secara tahunannya 43,4%.

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Mei 2018 mencapai U$ 16,12 miliar. Kenaikannya 10,9% dibanding ekspor April 2018. Demikian juga dibanding Mei 2017 meningkat 12,47%.

Adapun sektor yang mendukung pertumbuhan ekspor bulan ini masih didominasi oleh non-migas sebesar US$ 14,55 miliar, yang tumbuh 9,25% dibanding April 2018. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Mei 2017, naik 11,58%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×