kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danareksa Research Institute proyeksikan inflasi Februari 2020 sebesar 0,38%


Minggu, 01 Maret 2020 / 17:05 WIB
Danareksa Research Institute proyeksikan inflasi Februari 2020 sebesar 0,38%
ILUSTRASI. Ilustrasi inflasi.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan inflasi pada bulan Februari 2020 akan lebih kecil daripada inflasi bulanan pada Januari 2020. Lembaga riset tersebut memproyeksi inflasi pada bulan kedua tahun ini akan sebesar 0,38% mom atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,39% mom.

"Pasokan berlimpah akibat memasuki awal musim panen akan mengurangi tekanan harga pada beberapa bahan makanan pokok," jelas DRI dalam keterangan resminya.

DRI memerinci beberapa komoditas pangan yang masih mengalami kenaikan harga di bulan lalu, seperti daging ayam ras dan bawang putih. Khusus untuk bawang putih, DRI memandang peningkatan harganya disebabkan oleh arus distribusi impor yang tersendat akibat merebaknya virus Covid-19 di China.

Baca Juga: Lebih rendah dari Januari, ekonom Bank Permata prediksi inflasi Februari 0,16%

Selain itu, peningkatan harga juga disebabkan oleh peningkatan harga yang diatur oleh pemerintah (administered prices), seperti peningkatan cukai rokok sebesar 23% dan peningkatan premi BPJS Kesehatan.

Meski begitu, DRI juga menemukan ada beberapa komoditas yang menahan laju inflasi di bulan lalu, seperti beras, daging sapi, telur ayam, bawang merah, cabai, minyak goreng, dan gula yang mengalami penurunan harga.

Demikian juga dengan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertamax dan Pertamina Dex yang mengalami penurunan pada awal bulan Februari 2020 menjadi salah satu faktor penahan inflasi.

Sementara bila dilihat secara tahunan, DRI memperkirakan inflasi akan sebesar 2,96% yoy atau lebih tinggi daripada inflasi tahunan bulan sebelumnya yang sebesar 2,86% yoy.

Lebih lanjut, DRI juga melihat adanya penurunan harga pada harga grosir barang domestik. Harga grosir terlihat menurun 0,15% mom setelah mengalami peningkatan sebesar 0,31% mom pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Masih Akan Melemah di Pekan Depan Meski Ada Sedikit Penahan

Akan tetapi, DRI melihat adanya peningkatan harga pada beberapa harga tambang, barang impor, dan barang pertanian. Hal tersebut tercermin dari Wholesale Price Index (WPI) masing0masing yang meningkat 0,33% mom, 0,29% mom, dan 0,45% mom.

Hanya saja, pertumbuhan harga barang manufaktur terlihat menurun. Ini terlihat dari WPI yang tercatat tumbuh 0,24% mom atau lebih rendah dari pertumbuhan WPI yang sebesar 0,41% mom pada bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×