Reporter: Arif Ferdianto, Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
"Ini bisa menjadi acuan dalam mengkapitalisasi BUMN agar semakin besar di masa depan. Diperlukan kerja sama antara perusahaan milik negara (SOEs) dan perusahaan swasta (POE) guna meningkatkan potensi ekonomi nasional," katanya.
Baca Juga: Belajar dari INA, Danantara Siap Gaet Investor Global
Toto juga menyoroti dua aspek utama dalam memulai operasional Danantara. Pertama, pemetaan pembentukan holding BUMN berdasarkan tingkat kesehatan usaha masing-masing perusahaan.
Kedua, pemilihan sektor prioritas bagi holding investasi guna mengoptimalkan pengelolaan aset serta menghasilkan keuntungan yang maksimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pengamat BUMN, Herry Gunawan, menambahkan bahwa Danantara idealnya dapat berkembang sebesar Temasek di Singapura atau Khazanah Nasional di Malaysia. Namun, ia menekankan perlunya kejelasan mengenai bentuk aset Danantara, apakah berupa kas dan setara kas atau dalam bentuk aset lainnya.
"Jika hanya mengandalkan tujuh BUMN, total kas dan setara kasnya di bawah Rp 900 triliun. Dana ini akan menjadi modal awal investasi dan operasional," ujarnya. Ia juga menyarankan agar Danantara tidak berinvestasi sendiri, melainkan berperan sebagai katalisator yang menarik investasi.
Baca Juga: RUU BUMN Disahkan Jadi UU, Erick Thohir: BPI Danantara Resmi Didirikan
Penasihat Khusus Presiden, Bambang Brodjonegoro, menegaskan bahwa pembentukan Danantara tidak hanya bertujuan sebagai super holding BUMN, tetapi juga sebagai instrumen leverage dalam investasi yang lebih agresif untuk proyek-proyek di Indonesia.
"Hal ini diharapkan dapat menarik minat investasi dari dalam maupun luar negeri," tandasnya.
Selanjutnya: Dibayangi Aksi Balasan China, IHSG Diproyeksi Melemah Kamis (5/2)
Menarik Dibaca: Inilah Gift Code Ojol The Game 5 Februari 2025 Terbaru dari Codexplore
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News