kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Core proyeksi BI masih akan tahan suku bunga


Selasa, 18 Juni 2019 / 12:34 WIB
Core proyeksi BI masih akan tahan suku bunga


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) mulai besok, Rabu (19/6). Dalam rapat tersebut, BI akan kembali menetapkan kebijakan suku bunga acuan untuk periode Juni 2019.

Di tengah tren penurunan suku bunga acuan beberapa negara, BI diharapkan akan mengambil kebijakan serupa. Namun, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai sebaliknya.

“Kondisi Indonesia berbeda dengan negara-negara lain. Pergerakan suku bunga BI beberapa tahun terakhir sangat bergantung pada pergerakan kurs ketimbang inflasi,” ujar Piter, Senin (17/6).

Ia memandang, kondisi nilai tukar rupiah belakangan belum cukup stabil untuk BI menurunkan suku bunga acuannya. Sejak Mei, kurs rupiah terbilang cukup fluktuatif dan cenderung melemah. Hari ini nilai tukar kembali berada di atas level Rp 14.300 per dollar Amerika Serikat (AS).

Tambah lagi, proyeksi BI terhadap defisit neraca transaksi berjalan (CAD) Indonesia di tahun ini lebih pesimistis. Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mematok CAD bisa ditekan ke bawah level 2,5% terhadap PDB di akhir tahun. Belakangan, Perry mengatakan proyeksi BI terhadap CAD Indonesia di akhir tahun di kisaran 2,5%-3% terhadap PDB.

“Artinya, seperti yang BI sebutkan, CAD masih akan di kisaran 3% dan ini masih menjadi ‘lampu merah’. Ketidakpastian global juga masih tinggi dan rupiah masih rentan, jadi BI masih akan menahan suku bunga,” lanjut Piter.

Selain itu, Piter juga memproyeksi bank sentral AS, The Federal Reserve, belum akan memangkas suku bunganya dalam keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (20/6) dini hari mendatang. Piter meyakini, BI tak akan menurunkan suku bunga acuan jika The Fed tak melakukan hal yang sama.

“Kalau BI turunkan suku bunga sebelum The Fed, risikonya lebih besar karena interswap differential akan menyempit dan aliran modal bisa terganggu sehingga kurs rupiah rentan melemah,” tutur Perry.

Oleh karena itu, Piter memproyeksi RDG BI pekan ini akan tetap menahan suku bunga acuan seperti sebelumnya. Suku bunga acuan BI atau B 7-days reverse repo rate (7-DRRR) saat ini berada di level 6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×