kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Cermati Penyebab Inflasi di Bulan Maret 2023


Selasa, 04 April 2023 / 09:15 WIB
Cermati Penyebab Inflasi di Bulan Maret 2023


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di luar dugaan, laju inflasi di bulan Maret 2023 masih tergolong landai. Padahal, banyak ekonom memprediksi inflasi Maret bakal lebih tinggi karena memasuki bulan Ramadan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Maret secara bulanan atau month on month (mom) naik sebesar 0,18%. Angka tersebut naik tipis dari inflasi bulan Februari 2023 yang sebesar 0,16% mom.

Sementara secara tahunan, inflasi Maret tercatat di level 4,97% year on year (yoy). Inflasi tahunan itu lebih rendah dari Februari 2023 yang sebesar 5,47% yoy.

Baca Juga: Ekonom Perkirakan Inflasi April Akan Meningkat Terdorong Faktor Lebaran

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatkan, pada periode laporan terjadi inflasi di 65 kota dan deflasi di 25 kota. Komoditas penyumbang inflasi adalah tarif angkutan udara, biaya kontrak rumah, beras, kangkung, dan cabai merah.

"Permintaan menjelang Ramadan tidak setinggi kondisi sebelum pandemi, karena pola konsumsi masyarakat belum 100% normal," kata Pudji, kemarin.

Namun demikian, menurutnya, ada beberapa komoditas yang perlu diwaspadai menjelang Lebaran, lantaran berpotensi memberikan andil besar terhadap inflasi. Antara lain tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras.

Baca Juga: Harga Sejumlah Komoditas Ini Perlu Diwaspadai Menjelang Lebaran

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, inflasi bulanan akan meningkat selama Ramadan dan Idul Fitri. Terutama didorong kenaikan harga makanan, perhotelan, perjalanan, restoran, dan layanan rekreasi.

"Secara historis, inflasi meningkat sebesar 0,5% hingga 0,7% mom selama periode tersebut," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×