Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menghadapi tantangan berat dalam mengejar target penerimaan pajak di sisa dua bulan menuju akhir tahun 2025. Pasalnya, hingga Oktober 2025 realisasi penerimaan pajak masih terkontraksi 3,8% secara tahunan dan baru mencapai Rp 1.459 triliun atau 70,2% dari outlook APBN 2025 yang dipatok sebesar Rp 2.076,9 triliun.
Meskipun jika dibandingkan dengan target penerimaan perpajakan yang sebesar Rp 2.387,3 triliun, Fajry menyebut jumlah tersebut baru 66,64%. Dengan kondisi tersebut, pemerintah masih harus memburu sisa penerimaan sekitar 29,8% atau setara Rp 617,9 triliun pada dua bulan terakhir tahun ini.
Pengamat Pajak dari Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Fajry Akbar, menilai capaian penerimaan negara hingga Oktober 2025 yang berada di kisaran 66,64% menunjukkan tantangan yang tidak ringan bagi pemerintah.
Baca Juga: Dirjen Pajak Genjot Strategi Gali Potensi Penerimaan untuk Antisipasi Shortfall 2025
Menurut simulasi perhitungannya, dalam skenario terburuk Fajry memproyeksikan realisasi penerimaan pajak di akhir tahun hanya mampu tercapai di kisaran 81%.
“Untuk skenario realisasi 81%, proyeksi kami untuk bulan Oktober hanya sebesar 64,5%, tidak jauh berbeda dengan realisasi pemerintah yang 66,64%,” ujar Fajry kepada Kontan, Kamis (20/11/2025).
Dengan tren penerimaan yang berjalan saat ini, ia menilai kecil kemungkinan pemerintah dapat menembus realisasi 84% dari target penerimaan pajak 2025. Berdasarkan proyeksi CITA, realisasi penerimaan pajak berada di kisaran 82% hingga 85%.
“Artinya, kita proyeksikan akan ada shortfall penerimaan pajak sebesar Rp 328,4 triliun hingga Rp 394,07 triliun,” jelas Fajry.
Baca Juga: Masih Seret, Penerimaan Pajak Hingga Oktober 2025 Baru Terkumpul Rp 1.457,99 Triliun
Ia menegaskan bahwa mengejar target penerimaan pajak, bahkan target outlook pemerintah, akan sangat sulit dalam kondisi saat ini. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat melakukan berbagai upaya ekstra untuk mendorong penerimaan agar stabilitas makroekonomi tetap terjaga.
"Kita harapkan akan ada segala daya upaya untuk menggenjot penerimaan agar stabilitas makroekonomi kita dapat terjaga," pungkasnya.
Selanjutnya: Begini Kata Djarum soal Pencekalan Victor Hartono Terkait Kasus Pajak
Menarik Dibaca: Hasil Australian Open 2025, Sembilan Wakil Indonesia Melenggang ke Perempat Final
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













