kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Calon pimpinan KPK dicecar soal istrinya di PPP


Kamis, 09 Oktober 2014 / 15:31 WIB
Calon pimpinan KPK dicecar soal istrinya di PPP
ILUSTRASI. Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10 di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mencecar calon pimpinan KPK Ahmad Taufik mengenai istrinya yang aktif di partai. Istri Taufik merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan dan pernah menjadi pengurus partai tersebut.

"Istri saudara aktif di kepartaian, apakah nantinya akan memengaruhi independensi suami (jika terpilih sebagai pimpinan KPK)?" kata anggota Pansel Widyo Pramono, yang juga Jaksa Agung Muda Pidana Khusus dalam seleksi wawancara di Jakarta, Kamis (9/10).

Atas pertanyaan tersebut, Taufik yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini mengatakan bahwa dirinya akan meminta istrinya untuk mundur dari partai jika memang ada aturan yang mengharuskan untuk itu.

Widyo lalu menayakan bagaimana cara yang akan dilakukan Taufik untuk menjaga independensinya. Menurut Taufik, sebagai jurnalis sebenarnya dia sudah independen. Selama ini Taufik mengaku tidak pernah meminta informasi dari istrinya.

Taufik juga mengaku tidak pernah terjun di partai politik. Namun, Taufik yang juga berprofesi sebagai advokat itu mengaku pernah menjadi kuasa hukum calon legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera.

"Pernah bantu caleg PKS Maluku Utara," ucap Taufik.

Tak sampai di situ, anggota Pansel Komaruddin kembali mengajukan pertanyaan soal keterlibatan istri Taufik dalam partai. Di satu sisi, Taufik yang juga pendiri Aliansi Jurnalis Independen memperjuangkan kebebasan Hak Asasi Manusia. Namun, di sisi lain dia meminta istrinya untuk meninggalkan aktivitas di partai jika Taufik terpilih sebagai pimpinan KPK.

"Apakah akan minta berhenti karena kalau seandainya Anda jadi pimpinan, kan nanti publik akan bertanya-tanya. Tapi pada saat yang sama, sebagai pejuang HAM, bisa melanggar HAM, hak istri berpolitik, itu bagaimana?" tanya Komaruddin.

Atas pertanyaan ini, Taufik menjawab akan meminta istrinya untuk memilih. "Artinya kan kami saling menyadari, memahami pasti pilihannya bisa ditanya juga kepada istri saya kan," ujar dia.

Saat mengikuti proses seleksi wawancara secara terbuka hari ini, Taufik membawa sejumlah pendukungnya. Sebagian pendukung Taufik terlihat mengenakan seragam putih bergaris merah di dada.

Mereka juga membagi-bagikan siaran pers dan kartu nama. Seusai menjalani tes wawancara, Taufik bersama-sama pendukungnya menyanyikan lagu berjudul Padamu Negeri. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×