kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Cak Imin: Tambang Legal Tidak Sejahterakan Rakyat, Hirisasi Ugal-Ugalan!


Minggu, 21 Januari 2024 / 20:49 WIB
Cak Imin: Tambang Legal Tidak Sejahterakan Rakyat, Hirisasi Ugal-Ugalan!
ILUSTRASI. Pasangan calon presiden-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memasuki arena debat calon wakil presiden untuk Pemilu 2024 di Jakarta (21/1/2024).


Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar menyinggung banyaknya praktik tambang ilegal.

Menurutnya, tambang legal saja tak memberikan keuntungan bagi masyarakat. Apalagi tambang ilegal.

Sedangkan, merujuk pada data Kementerian ESDM saat ini terdapat 2.500 tambang ilegal.

"Salah satu yang memprihatinkan adalah Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ada 2.500 tambang ilegal,” kata Cak Imin di JCC, Senayan, Minggu (21/1).

Baca Juga: Mahfud MD Heran Petani Semakin Sedikit Tapi Anggaran Pupuk Subsidi Kian Meningkat

"Selain yang disampaikan Pak Mahfud yang memprihatinkan adalah data ESDM ada 2.500 tambang illegal. Sementara tambang legal saja tak menghadirkan kesejahteraan," sambungnya.

Bahkan, ketua umum PKB itu menyebut program hilirisasi terlalu ugal-ugalan karena merusak lingkungan.

"Kita lihat dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita hilirisasi dilakukan ugal-ugalan, merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," ujarnya.

Baca Juga: Cak Imin Tegaskan Giant Sea Wall Bukan Solusi Krisis Iklim

Cak Imin juga mengatakan jika perkembangan hilirasi dan tambang tak signifikan dengan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Sulawesi tengah pertumbuhan ekonominya sekarang bisa 13% tinggi sekali, tetapi rakyatnya tetap miskin. Hilirisasi apa yang bisa kita lakukan? Sementara tambang illegal terus berlangsung," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×