kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Cadangan Devisa Diprediksi Makin Terkikis, Bagaimana Dampaknya ke Rupiah?


Senin, 14 April 2025 / 09:31 WIB
Cadangan Devisa Diprediksi Makin Terkikis, Bagaimana Dampaknya ke Rupiah?
ILUSTRASI. Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Sejumlah ekonom memproyeksikan cadangan devisa Indonesia akan melanjutkan tren penurunan hingga akhir Maret 2025.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah ekonom memproyeksikan cadangan devisa Indonesia akan melanjutkan tren penurunan hingga akhir Maret 2025. Penurunan ini disebabkan oleh tingginya ketidakpastian global dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan data Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2025 tercatat sebesar US$ 154,5 miliar. Jumlah ini turun dibandingkan posisi akhir Januari 2025 yang mencapai US$ 156,1 miliar.

Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, memperkirakan cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 bisa turun ke level US$ 152,3 miliar. 

Baca Juga: Ekonom Sebut Depresiasi Rupiah Anomali Dipicu Kebijakan Fiskal Pemerintahan Prabowo

“Karena tekanan di Maret besar, ada pemakaian untuk kebutuhan intervensi dan bayar utang luar negeri, dan bayar impor sebelum periode lebaran,” ujar Myrdal pada Minggu (13/4).

Penurunan cadangan devisa ini sejalan dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang Maret 2025, kurs Jisdor tercatat menguat tipis 0,05% menjadi Rp 16.566 per dolar AS. 

Namun, di pasar spot saat libur Lebaran, rupiah sempat menyentuh level Rp 17.223 per dolar AS. Bank Indonesia pun melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar.

Baca Juga: Rupiah Masih Lesu, Bagaimana Proyeksi Pergerakannya Hari Ini?

Myrdal menilai, intervensi yang dilakukan BI masih berjalan relatif mulus dan efisien. “BI sebisa mungkin membuat nilai tukar rupiah cenderung tidak mengalami penurunan atau depresiasi tajam,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa capital outflow di pasar saham masih terkendali. Menurutnya, dana keluar per hari maksimal hanya sekitar US$ 250 juta, sehingga stabilitas rupiah masih dapat dijaga.

Sementara itu, Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai tekanan terhadap cadangan devisa akan semakin berat. Ia memperkirakan kinerja ekspor komoditas yang melemah akan berdampak pada penurunan arus devisa, termasuk ke instrumen surat berharga negara (SBN).

Wijayanto menjelaskan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, cadangan devisa lebih banyak ditopang oleh dana asing yang masuk melalui penerbitan SBN pada akhir tahun lalu hingga awal tahun ini. Sementara kontribusi dari devisa hasil ekspor (DHE) masih belum signifikan. 

Baca Juga: Perang Dagang Menekan Pergerakan Rupiah Dalam Sepekan

“Kebijakan baru terkait DHE perlu segera dilaksanakan dengan baik, untuk mengantisipasi tren capital outflow,” ungkapnya, Minggu (13/4).

Ia menambahkan bahwa intervensi Bank Indonesia memang diperlukan untuk menahan laju capital outflow. Namun, kebijakan intervensi tersebut tentu berdampak terhadap cadangan devisa. Di sisi lain, jika intervensi tidak dilakukan, maka volatilitas rupiah bisa meningkat dan berpotensi memicu capital outflow lebih besar.

Myrdal memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan bergerak volatil dalam waktu dekat, apalagi di tengah sentimen perang dagang. Ia memprediksi rupiah dapat melemah ke level Rp 17.000 per dolar AS. Pada Jumat (11/4), kurs Jisdor tercatat di Rp 16.805 per dolar AS, melemah 0,15% dibandingkan hari sebelumnya.

Selanjutnya: Kebijakan dan Insentif Prabowo-Gibran Jadi Harapan Baru Saham Konglomerat

Menarik Dibaca: 5 Fakta Unik Emas yang Sedang Banyak Dicari Saat Ini, Ada Manfaatnya Loh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×