kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BUMN dan Badan Gizi Nasional Bahas Implementasi Program Makan Bergizi Gratis


Selasa, 05 November 2024 / 20:36 WIB
BUMN dan Badan Gizi Nasional Bahas Implementasi Program Makan Bergizi Gratis
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana membahas pembentukan Satuan Pelayanan Gizi.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengadakan pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.

Dalam pertemuan tersebut, membahas kerja sama strategis dalam rangka percepatan program swasembada pangan nasional, khususnya dalam mengimplementasikan program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Erick menyebut, salah satu poin utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah inisiatif pendirian Satuan Pelayanan Gizi (SP) yang dirancang untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Erick mengatakan, SP ini ditargetkan dapat melayani sekitar 3.000 peserta dengan menyediakan makanan bergizi gratis sehari sekali atau lima kali seminggu, yakni dari Senin hingga Jumat.

Baca Juga: Dikumpulkan Prabowo, Kepala Daerah Bakal Dapat Pembekalan Hilirisasi hingga MBG

"Program ini telah berjalan dalam bentuk pilot project di Magelang dan menunjukkan potensi positif dalam meningkatkan gizi masyarakat," ucap Erick saat menerima kunjungan Dadan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (5/11).

Erick memastikan, dukungan penuh terhadap program ini dan menekankan pentingnya peran BUMN dalam membangun ekosistem yang terintegrasi guna mendukung operasional SP.

Menurut Erick, sinergitas antara Kementerian BUMN, BUMN, dan Badan Gizi Nasional merupakan hal yang fundamental dalam mencapai target swasembada pangan.

"Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat memastikan distribusi pangan bergizi yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia," sambung Erick.

Erick mengungkapkan bahwa pembentukan SP membutuhkan dana investasi sekitar Rp 3 miliar - Rp 5 miliar, di mana dana akan bersumber dari APBN. SP juga akan bekerjasama dengan BUMN, dukungan instansi seperti TNI, serta kontribusi BUMDes dan pihak swasta.

Dalam operasionalnya, SP akan didanai oleh APBN dengan rata-rata anggaran Rp 11 miliar per tahun. Biaya operasional ini dapat bervariasi tergantung pada lokasi, biaya pangan, dan logistik di masing-masing wilayah.

Baca Juga: Ramai-Ramai Mengawal Ketahanan Pangan

"SP juga membutuhkan ekosistem yang terintegrasi dari beberapa BUMN khususnya BUMN klaster pangan seperti Bulog, RNI, dan PTPN," ujar Erick.

Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah direksi di antaranya dari PLN, Pertamina, PGN, BRI, BNI, Mandiri, ID Survey, dan Telkomsel. Erick juga berharap, kehadiran perwakilan dari BUMN pangan mampu memperkuat ekosistem pangan dengan peran khusus BUMN klaster pangan seperti Bulog, RNI, dan PTPN.

"BUMN akan menjadi garda terdepan dalam mendukung program-program strategis nasional. Dengan sumber daya dan kemampuan yang kita miliki, saya optimistis kita bisa mencapai target swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutupnya.

Selanjutnya: ADIPEC 2024: SKK Migas Buka Peluang Investasi Global untuk Lapangan Migas RI

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (6/11): Cerah Hingga Diguyur Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×