Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepertinya, ekspor beras premium dan organik atau beras tanpa pupuk kimia oleh Perusahaan Umum (Perum) Bulog bakal segera terealisasi. Akhirnya, perusahaan pelat merah ini benar-benar mengajukan permohonan izin ekspor ke Departemen Perdagangan pada pekan lalu.
Dalam permohonan itu, Bulog meminta restu ekspor beras antara 5.000-10.000 ton per bulan. "Kami akan memakai pelabuhan di Jakarta, Surabaya, dan Sulawesi Selatan," kata Mohammad Ismet, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum Bulog, kemarin (22/2).
Selain itu, Bulog juga telah menerima tawaran 20-25 perusahaan pemasok beras. Dalam waktu dekat, Bulog bakal menentukan besaran pasokan dari masing-masing perusahaan tersebut.
Kalau tak ada aral melintang, Bulog akan mengirim beras premium dan organik itu ke sejumlah ASEAN, termasuk Jepang. Ismet berharap, perusahaannya bisa mulai melakukan ekspor pada April mendatang. Menurutnya, ekspor ini akan dilakukan dalam tempo setahun.
Seperti telah ditulis harian ini, pemerintah telah memberikan restu ekspor beras premium hingga 100.000 ton kepada Bulog. Namun, rencana ini sempat terhambat lantaran Bulog belum mengajukan proposal resmi kepada Departemen Perdagangan.
Sebenarnya, selain ekspor beras premium dan organik, Bulog juga berniat mengekpor beras kelas medium alias menengah. Ini adalah beras yang biasa dikonsumsi untuk kepentingan subsidi rakyat miskin alias raskin.
Nah, selain harus memperoleh restu pemerintah, rencana kedua ini juga wajib mendapat izin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Selain itu, cadangan beras di Bulog juga mesti mencapai batas aman sebesar 3,2 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News