Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan mengelola kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang di dalamnya termasuk Hotel Sultan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, mekanisme peralihan pengelolaan aset kawasan GBK mungkin berbeda karena kawasan GBK dikelola badan layanan umum (BLU) yang berbeda dengan BUMN.
Jadi proses pengalihan pengelolaannya berbeda secara teknis maupun secara administratif.
"Ini seluruh kawasan GBK itu akan sedang proses akan diserahkan juga pengelolaannya ke Danantara," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/5).
Baca Juga: OJK: Danantara Bisa Jadi Liquidity Provider di Pasar Saham
Selain itu, Prasetyo mengungkap, kemungkinan aset Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ke depannya juga akan dikelola Danantara.
"Tapi memang sekali lagi belum, ini baru GBK kemudian Kemayoran karena itu kan aset-aset yang ada di bawah Kementerian Sekretariat Negara," ungkap Prasetyo.
Prasetyo mengatakan, selama ini aset-aset tersebut sudah berjalan lancar. Namun pemerintah merasa ada sesuatu yang perlu dibenahi. Misalnya dari sisi bentuk-bentuk kerjasama yang dari hasil analisa menggunakan tim internal, hasilnya belum optimal.
"Jadi kita berharap kalau kemudian ini kita semua cara berpikirnya sama dengan BUMN, kita serahkan ke Danantara, kita berharap bisa dikelola oleh teman-teman di Danantara yang jauh lebih profesional sehingga memberikan keuntungan yang jauh lebih besar kepada bangsa dan negara kita," jelas Prasetyo.
Lebih lanjut terkait sengketa lahan Hotel Sultan, Prasetyo menyebut proses penyelesaian mendekati tahap akhir.
"Tunggu waktu, tinggal itu akan kembali ke pengelolaan negara," ucap Prasetyo.
Selanjutnya: 2024 Jadi Tahun Terpanas, Dunia Sedang Bergerak Menuju Titik Kritis
Menarik Dibaca: 2024 Jadi Tahun Terpanas, Dunia Sedang Bergerak Menuju Titik Kritis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News