Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Upaya ini dilakukan melalui penguatan Infrastruktur Mutu Nasional (IMN), yang diwujudkan lewat ketersediaan standar yang relevan bagi pelaku usaha serta kemudahan penerapannya melalui dukungan lembaga penilaian kesesuaian.
Lembaga penilaian tersebut mencakup laboratorium uji, lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi, hingga layanan metrologi. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono, pemerataan IMN menjadi prasyarat agar transformasi ekonomi berjalan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Mantan Dirjen Pajak Suryo Utomo Diperiksa Kejagung, Begini Respons Menkeu Purbaya
“Pemerataan Infrastruktur Mutu Nasional adalah fondasi agar transformasi ekonomi tidak hanya terjadi di pusat-pusat pertumbuhan, tetapi dirasakan hingga ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar Kristianto dalam keterangannay saat kegiatan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2025 di Aula Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Rabu (26/11/2025).
BSN perkuat koordinasi lintas sektor
Kristianto menjelaskan, BSN menjalankan fungsi fasilitasi, pembinaan, dan harmonisasi kebijakan.
Termasuk di antaranya pengembangan pedoman IMN serta koordinasi lintas kementerian, pemerintah daerah, lembaga penilaian kesesuaian, perguruan tinggi, asosiasi industri, dan mitra pembangunan.
Upaya ini bertujuan memastikan ekosistem mutu berkembang lebih luas, efisien, dan kredibel bagi seluruh pemangku kepentingan.
Baca Juga: KPK Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Ira Puspadewi Masih Ditahan,
Ia menegaskan bahwa produk unggulan daerah memiliki potensi besar untuk didorong naik kelas, sehingga diperlukan akses yang memadai terhadap layanan pengujian, sertifikasi, dan metrologi.
“Dengan IMN yang kuat, kredibel, dan inklusif, kita memperkuat daya saing nasional menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Penguatan ekosistem mutu dan dukungan kepada UMK
Dalam rangka memperkuat ekosistem mutu nasional, BSN hingga saat ini telah memfasilitasi pengembangan 116 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) agar siap memberikan layanan berbasis standar secara kredibel.
Melalui program SNI Bina UMK, BSN juga telah mendampingi 2.109.202 produk UMK dalam pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Selain itu, 2.671 pelaku usaha mendapat pembinaan untuk meningkatkan kesiapan dalam memenuhi persyaratan mutu.
Baca Juga: Gus Irfan Lantik Pejabat Kemenhaj, Mantan Penyidik KPK jadi Dirjen
Hingga Oktober 2025, BSN telah menerbitkan 4.016 Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI, sebagai bentuk pengakuan terhadap produk yang telah memenuhi standar nasional.
Kristianto berharap pemerataan pemanfaatan IMN dapat memperkuat hilirisasi produk unggulan daerah, meningkatkan daya saing industri nasional, serta memastikan masyarakat memperoleh layanan mutu yang kredibel.
“Dengan pemanfaatan IMN yang merata di seluruh Indonesia, hilirisasi produk unggulan daerah dapat berkembang lebih kuat, daya saing industri meningkat, dan masyarakat memperoleh layanan mutu yang kredibel sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Selanjutnya: Merger Batal, MNC Bank dan Bank Nobu Harus Kejar Tambahan Modal Inti
Menarik Dibaca: Lion City vs Persib Bandung (26/11): Laga Hidup Mati, Jadwal Siaran dan Prediksi Skor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













