kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPTJ bisa jadi pilot project pengembangan transportasi massal di kota metropolitan


Minggu, 08 September 2019 / 17:42 WIB
BPTJ bisa jadi pilot project pengembangan transportasi massal di kota metropolitan
ILUSTRASI. Proyek infrastruktur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang merencanakan 10 kota metropolitan baru. 10 kota tersebut antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya, Medan, Palembang, Banjarmasin, Denpasar, Manado, dan Makassar.

embangunan transportasi di kota metropolitan baru tersebut pun masih dalam kajian.

Baca Juga: Pemerintah kaji perencanaan transportasi di 10 kota metropolitan baru

Peneliti Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambangpun mengatakan, dalam mengembangkan transportasi massal di kota metropolitan yang baru, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bisa dijadikan sebagai pilot project. 

Pasalnya, BPTJ sudah mempunyai Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).

Deddy mengatakan, bila penduduk di kota metropolitan baru tersebut lebih dari 5 juta orang maka RITJ bisa diadopsi. "Untuk kota-kota lain tinggal disinkronisasi dengan budaya lokal," ujar Deddy kepada Kontan.co.id, Minggu (8/9).

Deddy mengatakan, sebagai kawasan aglomerasi, tata ruang perkotaan harus terhubung dengan transportasi massal. Angkutan massal pun harus terintegrasi antara trunk line dan feeder line.

"Apabila urban aglomerasi berjumlah penduduk lebih dari 5 juta, trunk line harus railbase atau MRT atau LRT, sedangkan BRT sebagai bisa sebagai feeder line," tutur Deddy.

Baca Juga: Pemerintah Mengembangkan 10 Kota Metropolitan, enam ada di luar Jawa

Menurut Deddy, sebaiknya angkutan massal di kota metropolitan yang baru harus ramah terhadap lingkungan.

Deddy berpendapat, RITJ sudah cukup baik, hanya saja belum diimplementasikan. Menurutnya, BPTJ yang bukan lembaga superbody membuat RITJ tak cukup kuat dalam mengeksekusi RITJ tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×