Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berharap perekonomian di sisa dua kuartal tahun 2020 bisa membaik daripada perekonomian di kuartal II-2020 yang tumbuh minus 5,32% yoy.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto optimistis perekonomian Indonesia ke depan bisa membaik dan bahkan kuartal III-2020 bisa lebih baik dibandingkan kuartal II-2020 karena indikator-indikator tertentu sudah mengalami perbaikan pada Juni 2020.
"Seiring dengan adanya relaksasi PSBB, beberapa indikator mulai mengalami perbaikan meski masih jauh dari normal. Namun, aktivitas sudah mulai bergerak dan harapannya, iramanya akan meningkat ke depan," tutur Suhariyanto.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Kontraksi ekonomi di kuartal II 2020 karena dampak PSBB
Indikator yang mengalami perubahan yang positif adalah transportasi udara internasional yang nampak meningkat 54,70% mom pada bulan Juni 2020. Demikian juga dengan transportasi udara domestik yang bahkan naik tinggi 791,38% mom pada bulan Juni 2020 dari bulan sebelumnya.
Peningkatan transportasi udara domestik ini disebabkan oleh sudah banyaknya perjalanan dari satu provinsi ke provinsi lain setelah pelonggaran pembatasan aktivitas. Namun, memang Suhariyanto akui kalau bila dibandingkan dengan kondisi normal, jumlahnya masih turun cukup dalam.
Angkutan kereta api penumpang juga meningkat 69,40% mom pada Juni 2020 dan demikian juga dengan Angkutan Laut Penumpang jumlahnya sudah meningkat 134,10% mom. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) juga nampak meningkat 5,25 poin dibandingkan dengan Mei 2020.
Selain itu, kinerja industri pengolahan juga sudah mulai menunjukkan napasnya setelah pelonggaran pembatasan aktivitas. Ini tercermin dari PMI Manufaktur IHS Markit yang terlihat mulai meningkat dari bulan Mei 2020 hingga Juli 2020.
"Pada Mei 2020 indeksnya 28,6, Juni meningkat ke 39,1, dan JUli 2020 meningkat ke 46,9 dan kami berharap agar bisa segera mendekati angka 50," katanya.
Lebih lanjut, Suhariyanto juga mengatakan kunci agar Indonesia keluar dari kejatuhan perekonomian ini adalah dengan saling bergandeng tangan dan bahu membahu untuk menyelesaikan masalah COvid-19. Selain itu, Indonesia juga perlu melangkah dalam optimisme.
Ia juga meminta, agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan mendisiplinkan diri agar penyebaran Covid-19 tidak semakin tinggi sehingga kondisi kesehatan dan perekonomian pun bisa pulih dengan cepat.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan terus bekerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 di kisaran 0% - 0,5% yoy. Sedangkan pada kuartal IV-2020 diharapkan bisa mendekati 3% yoy.
Baca Juga: Ekonomi kuartal II-2020 negatif, Bank Mandiri: Pertumbuhan ekonomi 2020 bisa minus 1%
"Sehingga keseluruhan perekonomian di tahun 2020 bisa terjaga pada zona positif, minimal 0% hingga 1%. Meski probabilitas negatif di kuartal III-2020 masih ada karena beberapa sektor tidak bisa segera cepat pulih," kata Sri Mulyani, Rabu (5/8) lewat video conference.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News