Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor konsumsi turun 14,97% month-on-month (MoM) atau senilai US$ 1,32 miliar pada September 2018. Angka tersebut menyumbang 9,06% pada keseluruhan total nilai impor pada September 2018.
Penurunan ini, menurut Yunita Rusanti, Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS, bukan karena penerapan PPh 22. Pasalnya aturan tersebut baru diterapkan pad minggu kedua September.
"Kalau kebijakan PPh masih kecil pengaruhnya karena memang mulai berlaku di awal September tanggal 5, lalu PPh itu dimulai seminggu setelah jd belum terlalu berpengaruh," jelas Yunita saat rilis data ekspor-impor Indonesia, Senin (15/10)
Penurunan ini dikarenakan adanya tren penurunan di negara lain pada impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong. Pun juga adanya penurunan nilai dan volume.
"Barang konsumsi yang tadi beras dari India dan Pakistan baik nilai mau pun volume turun terus," jelasnya.
Barang konsumsi mengalami penurunan dari Agustus 2018 sebesar 798,8 ribu ton menjadi 637,2 ribu ton. Sedangkan bahan baku penolong juga mengalami penurunan dari 14.411,7 ribu ton menjadi 11.858,1 ribu ton.
Nilai impor pada September 2018 sebesar US$ 14,60 miliar turun 13,18% month-on-month (MoM), namun secara tahunan naik sebesar 14,18% year-on-year (YoY).
Peran terbesar dalam struktur impor yakni golongan bahan baku/penolong senilai US$ 10,92 miliar. Turun 13,53% MoM, namun secara tahunan naik 13,09% YoY. Peran golongan bahan baku/penolong pada struktur impor sebesar 74,82%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News