Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Semester kedua menjadi kunci pertumbuhan ekonomi untuk bisa keluar dari zona bawah 4,7%. Namun untuk menuju pertumbuhan yang lebih baik pada semester kedua pemerintah menghadapi tantangan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan El Nino bisa memberi dampak yang cukup besar apabila tekanan yang terjadi seburuk perkiraan. Dampak El Nino akan terasa pada sektor industri pertanian.
"Revisi (pertumbuhan pertanian) akan tajam," ujarnya, Rabu (5/8). Kontribusi pertanian terhadap total PDB triwulan II 2015 menduduki peringkat kedua terbesar setelah industri pengolahan yaitu mencapai 14,33%.
Pertumbuhannya sendiri pada triwulan II 2015 bila dibanding triwulan II 2014 adalah 6,64%. Pertumbuhan inilah yang apabila terjadi El Nino bisa mengalami perlambatan.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 tercatat 4,67%, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,72%. Ini adalah pertumbuhan ekonomi terendah Indonesia sejak 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News