kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS: Jumlah penduduk miskin di Indonesia turun pada September 2019


Rabu, 15 Januari 2020 / 19:20 WIB
BPS: Jumlah penduduk miskin di Indonesia turun pada September 2019
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta (15/1/2020).


Reporter: Umar Tusin | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2019 sebesar 9,22% menurun 0,44% dari September 2018.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jika dilihat dari jumlahnya, penduduk miskin pada September 2019 sebesar 24,79 juta dari yang sebelumnya 25,67 juta orang yoy.

Baca Juga: BPS: Rokok jadi penyumbang terbesar kedua dalam garis kemiskinan

Meskipun secara total kemiskinan menurun, masih banyak persoalan yang dihadapi, salah satunya adalah masih tingginya disparitas kemiskinan antara kota dan desa.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2019 sebesar 6,56% dari yang sebelumnya 6,89% atau turun 0,33% yoy. Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2019 sebesar 12,60% turun dari sebelumnya 13,10% atau 0,50% yoy.

Selain itu, penurunan angka kemiskinan diikuti dengan berubahnya garis kemiskinan yang menjadi Rp 440.538 per kapita dari sebelumnya sebesar Rp 425.250 per kapita pada Maret 2019.

Baca Juga: BPS catat impor bulan Desember 2019 turun 5,47%

Tercatat ada beberapa komoditas yang memberi sumbangan besar kepada garis kemiskinan di bulan September 2019 di perkotaan, antara lain:
1. Beras, berkontribusi 20,35%
2. Rokok kretek filter, berkontribusi 11,17%
3. Telur ayam ras, berkontribusi 4,44%
4. Daging ayam ras, berkontribusi 4,07%
5. Mie instan, berkontribusi 2,32%

Salah satu faktor yang berpengaruh kepada kemiskinan adalah upah buruh. Pada September 2019 rata-rata upah buruh tani naik menjadi Rp 54.424 dari sebelumnya Rp 53.873 atau turun 1,02% dari bulan Maret 2019.

"Selain itu, tingkat inflasi umum yang rendah yaitu sebesar 1,84% juga berpengaruh kepada tingkat kemiskinan," ujar Suhariyanto, Rabu (15/1)

Baca Juga: BPS rilis komoditas yang naik sepanjang Desember 2019

Harga eceran beberapa komoditas juga mengalami penurunan antara lain; beras turun 1,75%, daging ayam ras turun 2,07%, minyak goreng turun 1,59%, telur ayam ras turun 0,12%, dan ikan kembung turun 0,03%

Pemerintah berkomitmen untuk lebih gencar lagi menyalurkan bantuan pangan non tunai (BPNT). Tercatat pada September 2019 jumlah kabupaten yang menerima BPNT sebanyak 509 kabupaten meningkat jauh dari bulan Maret yang sebanyak 289 kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×