kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Inflasi Pangan Global Tak Berpengaruh Signifikan pada Inflasi Domestik


Jumat, 01 Juli 2022 / 14:37 WIB
BPS: Inflasi Pangan Global Tak Berpengaruh Signifikan pada Inflasi Domestik
ILUSTRASI. Petugas melakukan bongkar muat dengan dua unit quay crane terbaru usai diresmikan di Dermaga JICT, Jakarta, Rabu (22/6/2022). BPS: Inflasi Pangan Global Tak Berpengaruh Signifikan pada Inflasi Domestik.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui adanya peningkatan harga pangan tingkat global, seiring dengan ketidakpastian yang masih menyelimuti dunia. Ini tak lain dan tak bukan, merupakan sebab perang antara Rusia dan Ukraina. 

Kepala BPS Margo Yuwono mengutip dari Lembaga Riset Kebijakan Pangan Internasional, peningkatan harga pangan ini didorong oleh kebijakan restriksi ekspor pangan di beberapa negara yang berlaku di sepanjang Juni 2022.

Margo memerinci, pangan yang dilarang ekspor antara lain gandum oleh negara Rusia, India, Serbia, Mesir, Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Kosovo. Kemudian ekspor gula dilarang di Rusia, India, Pakistan, Algeria, Lebanon, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Kosovo. 

Ada juga negara yang melarang ekspor daging sapi, seperti Argentina, Turki, dan Kyrgyzstan. Sedangkan ekspor komoditas kedelai dan turunannya dilarang oleh negara Argentina dan Ghana. 

Baca Juga: Ekonomi Global Diguncang Ketidakpastian, OJK: Stabilitas Keuangan Masih Terjaga

Sehubungan dengan pangan, sejumlah negara seperti Rusia, China, Ukraina, Vietnam, dan Kyrgyzstan melarang ekspor pupuk pada periode tersebut. 

Dengan kondisi ini, harga gandum pada Mei 2022 terpantau meningkat 5,45% month on month (mom) atau secara tahunan naik 75,71% year on year (yoy).

Kedelai naik 0,46% mom dan secara tahunan naik 11,95% yoy. Sedangkan gula secara bulanan terkontraksi 1,07% mom, tetapi secara tahunan naik 12,69% yoy. Pun daging sapi terpantau turun 0,77% mom, tetapi secara tahunan naik 10,90% yoy. 

Indonesia merupakan negara yang juga mengimpor beberapa komoditas tersebut. Namun, meski ada larangan ekspor dan peningkatan harga komoditas tersebut, Margo mengatakan belum ada dampak signifikan terhadap inflasi dalam negeri. 

“Kenaikan harga komoditas pangan di tingkat global ini belum memiliki dampak signifikan terhadap inflasi dalam negeri, meski kita banyak mengimpor gandum, gula, dan kedelai,” tegas Margo dalam paparan terkait inflasi Juni 2022, Jumat (1/7). 

Baca Juga: Krisis Ekonomi Global Bisa Berdampak pada Industri Pengolahan Kelapa Indonesia

Meski begitu, ia tak menampik sudah terlihat peningkatan harga produk turunan gandum, gula, dan kedelai, seperti tepung terigu, gula pasir, dan tempe. Hanya saja, peningkatan maupun andilnya terhadap inflasi umum tergolong rendah. 

Nah, walau saat ini Margo belum melihat dampak signifikan terkait peningkatan harga komoditas global, Margo tetap mewanti-wanti Indonesia untuk waspada. Pasalnya, inflasi pangan nampak memberi kontribusi tinggi terhadap inflasi umum. 

Selain karena faktor global, ada juga faktor yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia, yaitu sehubungan dengan faktor cuaca. “Karena kalau dilihat saat cuaca mengalami anomali, ada peningkatan inflasi. Ini perlu waspada,” tandas Margo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×