Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih melakukan impor ikan dari berbagai negara hingga Agustus 2024, meskipun pemerintah tengah merencanakan pembentukan susu ikan untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai impor ikan Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2024 mencapai US$ 130,03 juta.
Nilai ini mengalami penurunan sebesar 40,04% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang tercatat sebesar US$ 216,88 juta.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan dalam konferensi pers di Jakarta, "Nilai impor ikan dari Januari hingga Agustus 2024 adalah sebesar USD 130,03 juta."
Baca Juga: BPS Catat Impor Sapi Melonjak 44,09% pada Agustus 2024
Volume impor ikan juga menunjukkan penurunan signifikan, dengan total impor mencapai 56.803 ton, turun dari 128.027 ton pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam rincian negara asal, impor ikan dari Norwegia mencapai US$ 26,59 juta pada Januari hingga Agustus 2024, mengalami kenaikan sebesar 1,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, impor ikan dari China tercatat sebesar US$ 24,65 juta, menurun 65,89% dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Pasokan Impor
Impor ikan dari Rusia sebesar US$ 6,63 juta juga mengalami penurunan sebesar 68,38%, dan impor ikan dari Korea Selatan mencapai US$ 1,84 juta, turun 59,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari segi volume, impor ikan dari Norwegia mencapai 3.918,63 ton, Tiongkok 23.399,7 ton, Rusia 1.739,19 ton, dan Korea Selatan 1.120,79 ton.
Selanjutnya: Zurich Syariah Ungkap Dampak Positif Spin Off Lebih Dahulu
Menarik Dibaca: Promo Beli Tiket Konser Secret Number, Diskon 50% pakai BCA!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News