Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Maret 2025 sebesar 1,03% secara tahunan alias year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan Maret 2024 sebesar 3,05%.
Namun, tingkat inflasi tahunan pada Maret 2025 masih lebih tinggi dibandingkan Februari 2025 yang secara tahunan mengalami deflasi sebesar 0,09% yoy.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan bahwa inflasi tahunan pada Maret 2025 ini terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 2,07% yoy dengan andil inflasi 0,61%.
Baca Juga: Seluruh Komponen Alami Inflasi di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Biang Kerok
"Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah cabai rawit, bawang merah dan minyak goreng," ujar Habibullah dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (8/4).
Di luar kelompok ini, komoditas yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah emas perhiasan, tarif air minuman, dan nasi dengan lauk.
Sementara itu, untuk kelompok yang masih mengalami deflasi secara tahunan dan memberikan andil deflasi terdalam pada Maret 2025 adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,68% dengan andil deflasi sebesar 0,74%.
Baca Juga: Inflasi Maret 2025 Capai 1,65%, Ini Faktor Pendorongnya
Habibullah mengatakan deflasi tersebut didorong oleh deflasi tarif listrik, mengingat pelanggan pasca bayar masih menikmati diskon tarif listrik untuk pembayaran di bulan Maret 2025 atas pemakaian bulan Februari 2025.
Selanjutnya: Cuan 24,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (8 April 2025)
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 8-15 April 2025, Nutella Diskon Rp 13.400
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News