kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS catat inflasi April sebesar 0,08%


Senin, 04 Mei 2020 / 11:13 WIB
BPS catat inflasi April sebesar 0,08%
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto saat konpers inflasi April 2019


Reporter: Bidara Pink, Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2020 sebesar 0,08% secara bulanan. Sehingga, secara tahunan, inflasi April tercatat sebesar 2,67%. Sementara itu, inflasi sepanjang tahun ini alias tahun kalender tercatat sebesar 0,84%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pergerakan inflasi ini tidak biasa. Kalau dibandingkan dengan pola-pola tahun sebelumnya, saat ramadan inflasi meningkat. Tahun ini inflasi menjelang ramadan justru melambat. 

Baca Juga: Data resmi dari BPS dirilis hari ini, BI perkirakan inflasi April 2020 sebesar 0,18%

"Inflasi tahun ini tidak biasa, karena situasi yang tidak biasa ada pandemi covid-19 jadi inflasi melambat," katanya saat konferensi pers Senin (4/5).

Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi adalah bawang merah dengan andil inflasi 0,08%, gula pasir 0,02%, minyak goreng, rokok kretek filter, bera dan rokok putih andilnya masing-masing 0,01%.

Di sisi lain, ada beberapa barang yang menghambat inflasi atau menyumbang deflasi yakni cabai merah sebesar 0,08%, daging ayam ras 0,05%, bawang putih 0,02%.

Melambatnya inflasi pada April 2020 ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, terjaganya pasokan pangan akibat upaya antisipatif pemerintah dalam menyiapkan ketersediaan pasokan pangan sejak awal sehingga harga stabil dan pasokan terjaga. 

Kedua, adanya penurunan permintaan barang dan jasa dari masyarakat karena adanya penurunan aktivitas sosial yang disebabkan oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat Covid-19. 

Baca Juga: Tekan laju inflasi tahun 2020, begini strategi pemerintah

Ketiga, Suhariyanto mengatakan bahwa inflasi yang rendah ini mencerminkan bawah adanya penurunan daya beli rumah tangga. Inipun tercermin dari inflasi inti yang juga tercatat menurun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×