Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, inflasi pada tahun 2020 masih akan berada pada rentang sasaran 3% plus minus 1%. Meski begitu, ia tak memungkiri laju inflasi akan terganggu terutama karena adanya gangguan dari aspek logistik. Karenanya, pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk meredam laju inflasi.
"Kami mewaspadai, terutama karena aspek logistik yang mengalami disrupsi dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meskipun Presiden sudah menginstruksikan untuk menjaga arus logistik, tetapi diakui adanya pembatasan sosial pasti mempengaruhi lalu lintas dari logistik," ujar Sri saat rapat virtual dengan DPR RI, Kamis (30/4).
Baca Juga: BI perkirakan inflasi April 2020 sebesar 0,18%, berikut komoditas pendorongnya
Selain itu, ada juga beberapa tekanan yang mempengaruhi laju inflasi di tengah merebaknya wabah Corona. Di antaranya pelemahan permintaan, terutama pada komoditas barang-barang tahan lama dan jasa, terutama pada masa Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Ada pula risiko depresiasi nilai tukar rupiah dan kelangkaan bahan baku yang akan membuat ongkos produksi naik. Potensi menurunnya kesediaan bahan pangan akibat menurunnya produksi sektor pertanian dan perikanan, juga turut andil dalam menekan laju inflasi ini.
Terakhir, adanya kendala distribusi bahan pangan, terutama saat pembatasan sosial akan ikut memberikan pengaruh.
"Beberapa hal ini kemudian bisa menimbulkan laju inflasi mengalami tekanan," kata Sri Mulyani.
Demi menanggulanginya, pemerintah telah menyiapkan beberapa upaya agar laju inflasi tetap terkendali dan sesuai dengan sasaran inflasi pada tahun ini.