kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BPJPH optimistis raup Rp 22,5 triliun dari penerbitkan sertifikat halal


Senin, 11 Februari 2019 / 10:52 WIB
BPJPH optimistis raup Rp 22,5 triliun dari penerbitkan sertifikat halal


Reporter: Mochammad Fauzan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berencana memberikan sertifikasi halal bagi barang dan jasa pada tahun 2019. Hal ini sejalan dengan undang-undang yang disahkan pada 2014, Indonesia akan menerapkan pelabelan halal terbaru selambat-lambatnya tanggal 17 Oktober 2019.  Pemberian sertifikasi ini diprediksi dapat menjaring pendapatan hingga Rp 22,5 triliun.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Sukoso mengatakan, tahapan pemberian sertifkasi halal tersebut mulai tetap dilakukan pada 17 Oktober 2019 untuk semua produk. "Makanan dan minuman bertahap lima tahun (Oktober 2019 -2024) dan untuk obat tujuh  tahun (Oktober 2019 - Okt 2026)." ujar Sukoso kepada Kontan.co.id, Senin, (11/2). 

Sukoso menjelaskan, sertifikat halal untuk barang-barang konsumen mulai dari makanan hingga obat - obatan berpotensi menjaring pendapatan tahunan pemerintah sekitar Rp 22,5 triliun atau setara US$ 1,6 miliar. Sukoso mengatakan nilai tersebut berdasarkan prediksi jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta perusahaan besar di dalam negeri.

"Iya, sumber berbagai data, jumlah UMKM dan perusahaan besar." ucapnya

Badan Pusat Statistik, dan United Nation Population Fund, memprediksi jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia pada 2018 sebanyak 58,97 juta orang, dengan rincian usaha mikro sebanyak 58,91 juta unit, usaha kecil 59.260 unit dan usaha besar 4.987 unit.

Persyaratan label halal akan diterapkan secara bertahap dan sebagian besar produk makanan dan minuman juga produk kesehatan. BPJPH ingin menerbitkan setidaknya 100.000 sertifikat halal pada tahun 2020 dan berencana meningkatkan jumlah auditor menjadi 5.000 pada tahun 2020.

"Memang pentahapannya makanan dan minuman lima tahun dan di luar makanan dan minuman tujuh tahun dan yang sudah bersertifikasi sebelumnya tidak berlaku mengikuti pentahapan." tambahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×