kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BKPM berharap regulasi perijinan usaha semakin dipermudah


Selasa, 15 Oktober 2019 / 16:39 WIB
BKPM berharap regulasi perijinan usaha semakin dipermudah
BKPM berharap regulasi perijinan usaha semakin dipermudah


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu lembaga yang berbasis di London yakni Legatum Institue memberikan paparannya terkait keterbukaan ekonomi yang berada di Indonesia. Dalam paparan tersebut disebutkan ada 4 faktor pendorong yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi baik dari luar negeri maupun dalam negeri. 

Faktor pendorong tersebut antara lain komponen infrastruktur, perdagangan internasional dan Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi luar negeri, bisnis formal dan pemerintahan serta hukum. 

Di Indonesia sendiri, menurut survei dan data Legatum Institute Indonesia kini tengah menduduki peringkat ke 68 dari tahun sebelumnya di peringkat 74 dalam pertumbuhan keterbukaan ekonomi. 

Baca Juga: Meski asing cetak net sell , IHSG menguat 0,51% ke 6.158 di akhir perdaganan hari ini

Menurut Indra Darmawan, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM mengatakan, dirinya turut mengapresiasi dengan adanya kajian dan paparan dari Legatum Institute.

Apalagi, dalam beberapa hal Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan seperti peningkatan keterbukaan ekonomi di posisi ke 68, Indonesia juga menduduki peringkat 114 di dunia dalam Komunikasi dan diperkirakan untuk Industri Perdagangan online seperti e-commerce akan tumbuh 8 kali lipat dari tahun 2017 sampai 2022. 

Meskipun, untuk kategori Komunikasi di Indonesia masih terbilang cukup lambat kecepatan internetnya sehingga masih tertinggal dengan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan sebagainya.

Baca Juga: Beri diskon besar-besaran, India panggil Amazon dan Flipkart

Namun pemerintah tentu sudah melakukan tindakan dengan berinvestasi pada infrastruktur seperti proyek palapa ring untuk memperluas Broadband 4G/5G yang menghubungkan semua kabupaten dan kota serta perdesaan. 

“Tentunya saya cukup senang dengan adanya peningkatan peringkat di Indonesia dari 74 ke 68, tentunya ada banyak PR yang perlu kita kerjakan dari faktor pendorong lainnya,” Jelas Indra, Selasa (15/10). 

Menurutnya faktor-faktor atau komponen yang perlu difokuskan saat ini adalah dari bisnis formal. Indra bilang, tugas ini perlu difokuskan seperti terkait regulasi-regulasi dalam kemudahan dan kenyamanan berusaha dan regulasi yang digodok oleh pemerintah terkait kemudahan investasi dari dalam negeri maupun luar negeri di Indonesia. 

“Yang utama harus kita perlu benahi dan perbaiki lagi terkait regulasi perijinan usaha untuk meningkatkan ekonomi Indonesia tentunya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×