Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
BEIJING. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berencana membuka kantor perwakilan di China. Tujuannya, mendorong peningkatan investasi dari Negeri Panda itu ke Indonesia.
Kepala BKPM Franky Sibarani kepada Antara dalam kunjungannya ke Tiongkok, sejak Kamis (14/5) hingga Jumat mengatakan, realisasi investasi China di Indonesia masih relatif kecil.
"Tingkat rasio investasi Tiongkok di Indonesia baru 10%, artinya dari 10 investor Tiongkok yang menanamkan modalnya di Indonesia, hanya satu yang terealisasi," kata Franky.
BKPM mencatat realisasi investasi China di Indonesia pada periode 2005 - 2014, nilai rencana investasi RRT sebesar US$ 24,27 miliar . Namun yang direalisasikan hanya US$ 1,80 miliar, atau sekitar 7% dari total rencana investasi RRT di Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, sektor terbesar investasi China di Indonesia adalah sektor utilitas yaitu listrik, air, dan gas yang mencakup 23%, pertambangan (21) industri dan logam, mesin, elektronik (16).
"Dari segi wilayah, 52%n investasi mereka direalisasikan di luar Pulau Jawa. Kami berharap semakin banyak lagi investasi RRT di luar Pulau Jawa, khususnya ke wilayah timur Indonesia," ungkap Franky.
Padahal, menurut dia, potensi investasi dari China sangat besar. Karena itu, BKPM terus melakukan pembenahan aktif internal antara lain lebih proaktif memperkenalkan potensi investasi yang dimiliki Indonesia, memberikan fasilitas dan pendampingan bagi investor Tiongkok di Indonesia, rutin menggelar market sounding dan forum bisnis yang baru kali pertama diadakan di China, serta pembukaan kantor perwakilan.
Dia menilai, investasi China di Indonesia relatif kecil kemungkinan lantaran kurang pengetahuan utuh pengusaha Tiongkok tentang Indonesia, termasuk tentang peluang investasi yang dimillikinya.
"Tentang aturan dan mekanisme penanaman modal di Indonesia pun mereka juga belum memahami utuh. Kantor perwakilan ini, diharapkan kita dapat menginformasikan seuthnya tentang Indonesia serta peluang investasinya, dengan lengkap," katanya.
Koordinator Pemasaran Investasi BKPM untuk China M Harri Santoso menambahkan, kantor perwakilan BKPM akan diawaki dua orang yang akan memberikan informasi terkini tentang Indonesia umumnya, dan peluang investasi yang dimilikinya.
"Termasuk bagaimana mekanisme dan aturan hukum jika ada investor asing terutama China, yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Tentu untuk bekerja, kantor perwakilan BKPM akan bekerja sama, berkoordinasi dengan KBRI Beijing serta perwakilan RI di wilayah China lainnya," ungkap Harri.
Ia menuturkan, BKPM telah memiliki kantor perwakilan di delapan negara antara di Singapura, Amerika Serikat, Australia dan Jepang. (Rini Utami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News