Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah berhasil menggaet komitmen investasi baru dari Korea Selatan. Dari hasil pertemuan dengan investor Korea Selatan sebagai rangkaian acara kunjungan kerja Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) kemarin, komitmen investasi yang ditawarkan Korea Selatan mencapai US$ 9,7 miliar.
Kepala BKPM Franky Sibarani memperinci, kominten investasi tersebut terdiri dari industri petrokimia di Banten senilai US$ 4 miliar; industri sintetik natural gas atau gasifikasi batubara di Sumatera Selatan sebesar US$ 2,8 miliar dan di Kalimantan Utara dengan nilai US$ 2,97 miliar.
Kemudian, industri sweetener di Jawa Timur senilai Rp 0,07 miliar, pembangkit listrik di Jawa Timur sebesar US$ 0,03 miliar, industri makaman ternak di Jawa Timur US$ 0,037 triliun, dan industri farmasi di Jawa Barat sebesar US$ 0,02 miliar.
"Dalam pertemuan tersebut, terlihat bahwa minat investor Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia cukup besar. Sebagai tindak lanjut BKPM akan terus mengawal, memfasilitasi dan menindaklanjuti minat investasi tersebut hingga menjadi komitmen dan terealisasi," kata Franky dalam siaran pers, Jumat (8/5).
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, menambahkan dalam investor forum tersebut juga terungkap adanya beberapa perusahaan Korea Selatan yang memanfaatkan peluang-peluang investasi yang ditawarkan oleh pemerintah baru. Misalnya, hydro power plant di Lampung dengan kapasitas 2 x 45MW dan 1 x 55 MW serta industri garmen di Jawa Tengah yang akan menyerap tenaga kerja 4.000 orang.
Dari Korsel, BKPM bawa pulang minat investasi US$ 9,7 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News