kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BK DPR panggil anggota DPR yang terlibat pemerasan


Selasa, 20 November 2012 / 16:49 WIB
BK DPR panggil anggota DPR yang terlibat pemerasan
Drama Korea terbaru dengan cerita komedi romantis, Hometown Cha-Cha-Cha akan tayang Agustus 2021.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (BK DPR) akan memanggil tujuh anggota DPR diduga terlibat kasus pemerasan BUMN. Ketua BK DPR M. Prakosa mengatakan, pemanggilan anggota DPR itu akan mulai Rabu (21/11) esok.

Prakosa tidak menyebutkan identitas anggota DPR yang dipanggil. Yang pasti, anggota DPR yang dipanggil terkait permintaan upeti dari PT PAL dan PT Garam. "Besok kalau ada akan terlihat siapa orangnya," katanya, Selasa (20/11).

Pemanggilan anggota DPR ini untuk mengklarifikasi keterangan direksi BUMN kepada BK DPR. Sebelumnya, BK DPR telah meminta keterangan dari direksi PT Merpati Nusantara, PAL dan PT Garam.

Dari hasil pemeriksaan, BK DPR menemukan ada indikasi pelanggaran kode etik. Menurut Prakosa, indikasi pelanggaran kode etik ini berupa pertemuan di luar jadwal sidang dan di luar DPR.

Kasus ini berawal dari laporan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Namun, laporan itu bocor.

BK DPR akhirnya memanggil Dahlan. Dahlan menyerahkan dua nama anggota DPR yang meminta upeti dari BUMN terkait pencairan penyertaan modal negara itu. Dua anggota DPR yang disebut-sebut itu yakni Idrus Laena dan Sumaryoto.

Idris diduga meminta jatah dari PT PAL dan PT Garam sedangkan Sumaryoto dari PT Merpati Nusantara. Kedua anggota DPR itu telah menepis tuduhan tersebut.

Dua hari kemudian, Dahlan kembali menyerahkan lima nama anggota DPR lewat sepucuk surat. Didalamnya terdapat nama, Idris Laena, Sumaryoto, Idris Sugeng, Achsanul Qosasi dan M Ichlas El Qudsi. Belakangan, mantan Direktur Utama PLN ini merevisi nama-nama tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×