kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.422   22,00   0,34%
  • KOMPAS100 923   4,93   0,54%
  • LQ45 721   3,33   0,46%
  • ISSI 204   1,49   0,73%
  • IDX30 375   1,02   0,27%
  • IDXHIDIV20 454   0,31   0,07%
  • IDX80 105   0,71   0,68%
  • IDXV30 111   0,47   0,43%
  • IDXQ30 123   0,30   0,25%

BI: Tantangan eksternal ke depan sarat kejutan


Kamis, 20 November 2014 / 21:31 WIB
BI: Tantangan eksternal ke depan sarat kejutan
ILUSTRASI. Sinopsis drama Korea Bloodhounds, drakor terbaru Woo Do Hwan dan Lee Sang Yi yang dijadwalkan tayang di Netflix.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai perekonomian Indonesia ke depan akan mengalami tekanan. Tekanan ini salah satunya muncul dari ekonomi global yang akan menuai berbagai tantangan.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan dalam beberapa tahun ke depan perekonomian domestik yang telah semakin terintegrasi ke dunia akan menapaki jalan terjal dan bergelombang. Dirinya menjelaskan, tantangan eksternal tidak akan ringan dan sarat kejutan.

"Memang, ekonomi global terlihat mulai pulih namun dengan laju pertumbuhan yang masih terlalu rendah dan sangat rentan," ujar Agus dalam Sambutan Akhir Tahun Gubernur BI dan Pertemuan Tahunan Perbankan 2014 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Kamis (20/11).

BI melihat Amerika sebagai lokomotif dunia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang konsisten. Namun, trend pertumbuhannya menurun dibanding sebelum krisis global.

Bersama dengan "new normal growth" di Amerika Serikat, pemulihan ekonomi di kawasan Eropa dan Jepang masih terbilang rapuh. Pasalnya, kedua wilayah itu masih dibayangi ancaman deflasi. Di sisi lain, Tiongkok sebagai salah satu penopang ekonomi global tumbuh melambat.

Maka dari itu, ekonomi dunia saat ini dan mungkin hingga tahun depan masih terdorong dengan satu daya yaitu mesin pertumbuhan Amerika Serikat. "Yang kekuatannya pun sedang menurun," tandas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×