kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Terbang ke Singapura, Jokowi naik di kelas ekonomi


Kamis, 20 November 2014 / 20:07 WIB
Terbang ke Singapura, Jokowi naik di kelas ekonomi
ILUSTRASI. Cara bagikan instagram reel ke Facebook.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan kembali melakukan perjalanan ke luar negeri pada Jumat (21/11) besok. Namun, kepergiannya kali ini bukan dalam rangka tugas kenegaraan. Jokowi akan berangkat ke Singapura untuk menghadiri wisuda putranya, Kaesang Pangarep, menggunakan pesawat komersial kelas ekonomi.

"Menghadiri wisuda putranya, acara pribadi, jadi kami para menteri tidak ada yang ikut," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Kamis (20/11).

Andi menjelaskan, Jokowi akan berangkat pada Jumat pukul 16.00 WIB dan menghadiri acara wisuda pada malam harinya. Jokowi dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Sabtu (22/11) pagi. Jokowi tidak menggunakan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 2 karena kepergiannya ke Singapura untuk urusan keluarga.

"Enggak, enggak (pakai pesawat kepresidenan). Jadi, ini Pak Jokowi pergi sebagai Joko Widodo, bukan Presiden," kata Andi.

Menurut Andi, Jokowi sudah memesan tiket berangkat ke Singapura dan akan berada di kelas ekonomi. Jokowi akan tetap mendapatkan pengawalan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), protokoler Istana, dan ajudan.

Meski demikian, kata Andi, pengamanan Jokowi tidak akan terlalu ketat selayaknya dalam acara-acara kepresidenan. Andi menjelaskan, pengamanan Jokowi ke Singapura itu sama seperti jika ia pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah.

"Dilepas. Ya dari Singapura-nya akan ada penyambutan, tetapi bukan dalam status kenegaraan, hanya courtesy. Yang datang pejabat negara, tetapi tidak ada penyambutan kenegaraan. Tinggalnya juga menggunakan hotel. Ada tawaran dari Duta Besar untuk menggunakan Wisma Kedutaan, tetapi belum diputuskan oleh Pak Presiden," kata Andi. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×