kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Terbang ke Singapura, Jokowi naik di kelas ekonomi


Kamis, 20 November 2014 / 20:07 WIB
Terbang ke Singapura, Jokowi naik di kelas ekonomi
ILUSTRASI. Cara bagikan instagram reel ke Facebook.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan kembali melakukan perjalanan ke luar negeri pada Jumat (21/11) besok. Namun, kepergiannya kali ini bukan dalam rangka tugas kenegaraan. Jokowi akan berangkat ke Singapura untuk menghadiri wisuda putranya, Kaesang Pangarep, menggunakan pesawat komersial kelas ekonomi.

"Menghadiri wisuda putranya, acara pribadi, jadi kami para menteri tidak ada yang ikut," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Kamis (20/11).

Andi menjelaskan, Jokowi akan berangkat pada Jumat pukul 16.00 WIB dan menghadiri acara wisuda pada malam harinya. Jokowi dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Sabtu (22/11) pagi. Jokowi tidak menggunakan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 2 karena kepergiannya ke Singapura untuk urusan keluarga.

"Enggak, enggak (pakai pesawat kepresidenan). Jadi, ini Pak Jokowi pergi sebagai Joko Widodo, bukan Presiden," kata Andi.

Menurut Andi, Jokowi sudah memesan tiket berangkat ke Singapura dan akan berada di kelas ekonomi. Jokowi akan tetap mendapatkan pengawalan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), protokoler Istana, dan ajudan.

Meski demikian, kata Andi, pengamanan Jokowi tidak akan terlalu ketat selayaknya dalam acara-acara kepresidenan. Andi menjelaskan, pengamanan Jokowi ke Singapura itu sama seperti jika ia pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah.

"Dilepas. Ya dari Singapura-nya akan ada penyambutan, tetapi bukan dalam status kenegaraan, hanya courtesy. Yang datang pejabat negara, tetapi tidak ada penyambutan kenegaraan. Tinggalnya juga menggunakan hotel. Ada tawaran dari Duta Besar untuk menggunakan Wisma Kedutaan, tetapi belum diputuskan oleh Pak Presiden," kata Andi. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×