kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BBM naik Rp 2.000, ekonomi bertambah 0,02%


Selasa, 18 November 2014 / 23:01 WIB
BBM naik Rp 2.000, ekonomi bertambah 0,02%
ILUSTRASI. PT Indofarma Tbk (INAF) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 96 miliar tahun ini.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimistis, kenaikan harga BBM bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut hitung-hitungan Bappenas, setiap kenaikan harga BBM bersubsidi Rp 500 per liter, akan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 0,005%.

Dengan asumsi itu, dengan kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 bisa meningkat 0,02% dari target semula.

Namun, hal itu akan terjadi jika dana hasil penghematan subsidi dialihkan untuk kegiatan yang produktif. Seperti menambah anggaran infrastruktur, dan bantuan sosial yang membuat masyarakat produktif.

"Kenaikan  harga BBM bersubsidi Rp 500 yang diikuti dengan pemanfaatan dana penghematan subsidi akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,005%," begitu petikan yang dikutip KONTAN dari kajian Bappenas.

Dalam kajiannya tersebut, Bappenas juga menjelaskan dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sebesar US$ 90 per barel, kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter maka akan menghemat anggaran tahun 2015 sebesar Rp 136 per triliun.

Sedangkan jika harga ICP nya US$ 95 per barel maka penghematannya Rp 118,9 triliun, dan jika harga ICP US$ 105 maka penghematannya Rp 84.1 triliun.

Dari hasil penghematan itu, Bappenas berencana akan mengalihkannya untuk berbagai kegiatan yang mendorong produktivitas masyarakat, serta menjaga daya belinya. Ada tiga program utama yang dimiliki Bappenas, pertama mengamankan atau memperkuat perlindungan sosial.

Langkah ini ditunjukkan dengan mengeluarkan kartu Indonesia pintar (KIP), kartu Indonesia Sehat (KIS), kartu Keluarga Sejahtera (KKS), serta langkah-langkah lain untuk memperkuat bantalan sosial. Program-program lain ini diantaranya seperti memberikan beras bagi rakyat miskin, program keluarga harapan (PKH), ekonomi produktif, dan meningkatkan kapasitas masyarakat.

Kedua, memperkuat upaya membangun desa, dan yang ketiga, memperkuat prioritas nasional seperti infrastruktur kemaritiman dan kelautan, kedaulatan pangan, ketahanan energi, dan pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×