Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah membeli surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 96,41 triliun hingga 20 Mei 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pembelian SBN tersebut yaitu melalui pasar sekunder sebesar Rp 64,99 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp 31,42 triliun.
“Pembelian SBN dari pasar sekunder untuk memperkuat ekspansi likuiditas kebijakan moneter,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (21/6).
Dengan pembelian SBN, artinya BI tengah menyedot pasokan dolar AS untuk menyebarkan rupiah ke pasar keuangan sebagai likuiditas tambahan di sektor keuangan dan ekonomi.
Baca Juga: Downgrade Kredit AS Tekan Pasar Obligasi, Yield SBN Diproyeksi Terus Naik
Perry juga menambahkan, pembelian SBN juga sekaligus mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah.
Ke depan, BI akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dalam mencapai sasaran inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Sebelumnya, Perry memastikan pembelian SBN akan dan masih sesuai dengan arah kebijakan moneter. Adapun BI akan memborong SBN di pasar sekunder Rp 150 triliun atau lebih.
Selanjutnya: Indonesia Central Bank Cuts Rates by 25 Basis Points, as Expected
Menarik Dibaca: Menu Makan Malam Praktis dan Sehat, Resep Steam Telur Lembut Cuma 3 Bahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News