Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID -J AKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan skema pendanaan untuk mendukung program 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa BI akan berperan dalam pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder untuk mendukung program tersebut.
"Dukungan juga pendanaan dari BI adalah melalui pembelian SBN dari pasar sekunder," ujar Perry dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (20/12).
Baca Juga: Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
Perry mengaku telah berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang dananya dapat digunakan tidak hanya untuk debt swetching untuk SBN yang jatuh tempo pada saat Covid, tapi juga untuk pendanaan program-program perumahan maupun program lain dalam Asta Cita.
Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa penerbitan SBN Perumahan ini nantinya akan dialokasikan terutama di dalam pembiayaaan rumah bagi MBR.
"Kami hari ini juga berdiskusi untuk meningkatkan kemampuan dalam mendukung MBR ini dengan penerbitan SBN perumahan yang nanti akan dialokasikan terutama di dalam pembiayaan MBR ini. Sebetulnya mekanisme modifikasi dari FLPP yang akan diskill up atau akan ditingkatkan volumenya," kata Sri Mulyani.
Hanya saya, Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait tidak menyebutkan nilai besaran SBN yang akan diborong oleh BI. Namun, yang jelas bernilai jumbo. "Tadi kami sepakat, kami belum menyampaikan angkanya dulu. Tapi saya pastikan jumlahnya besar," kata Maruarar atau Ara nama sapannya.
Ara mengaku akan segera menyampaikan hasil pertemuan ini kepada Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Bank Pilih SRBI, Bank Indonesia (BI) Kini Jadi Pemegang Terbesar SBN
"Saya akan langsung laporkan kepada pak presiden. Nanti kita alokasikan tentu bagaimana rumah untuk MBR ini merupakan salah satu prioritas yang paling utama," katanya.
Di sisi lain, Ketua Komisi XI DPR Misbakhun menegaskan bahwa skema pendanaan ini masih akan dibahas di parlemen dan akan segera diumumkan setelah melalui rapat bersama dengan pemangku kebijakan terkait.
"Semua mekanismenya nanti selesai rapat kalian akan mendapatkan penjelasan yang clear. Dari Gubernur Bank Indonesia, dari Ibu Menteri Keuangan, mekanismenya seperti apa, dan komisi xi akan ketuk palu," kata nya.
Selanjutnya: MHTC Kembali Gelar Malaysia Healthcare Expo 2025, Perkuat Bisnis Kesehatan
Menarik Dibaca: MHTC Kembali Gelar Malaysia Healthcare Expo 2025, Perkuat Bisnis Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News