kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   0,00   0,00%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

BI Bakal Borong SBN Rp 150 Triliun Untuk Stabilkan Rupiah di 2025


Rabu, 18 Desember 2024 / 20:24 WIB
BI Bakal Borong SBN Rp 150 Triliun Untuk Stabilkan Rupiah di 2025
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam acara konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/12/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym. Bank Indonesia (BI) bakal memborong surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder Rp 150 triliun untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bakal memborong surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder Rp 150 triliun untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pembelian SBN tersebut dalam rangka operasi moneter BI. Ia menyebut, jumlah pembelian SBN yang dilakukan BI bisa saja melebihi Rp 150 triliun.

“Kebutuhan likuiditas, dan segala macam, ada bagian dari rencana operasi moneter untuk ekspansi melalui pembelian SBN dari pasar sekunder. Jumlahnya bahkan tidak hanya Rp100 bisa sampai dengan Rp150 bahkan kemungkinan kemungkinan bisa lebih tinggi, nanti kami akan bicarakan,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12).

Baca Juga: Perbankan Perlu Sabar Menunggu BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menambahkan,  fokus BI adalah untuk mendalami pasar keuangan dan memperkuat pasar valuta asing (valas).

“Kami masuk ke pasar SBN sekaligus juga menahan pada saat ada tekanan yang tinggi di pasar SBN, BI ada di sana, sehingga yield SBN tidak bergerak secara liar,” ungkapnya.

Ia mencatat, hingga minggu kedua Desember 2024, BI sudah membeli SBN di Rp 169,5 triliun. Rinciannya Rp Rp 62 triliun dibeli dari pasar perdana, dan Rp 107 triliun dari pasar sekunder.

“Kami dengan pemerintah akan terus berkoordinasi khususnya bagaimana mensinkronkan kebijakan SRBI dan SBN, dan juga penerbitan SBN oleh pemerintah,” tandansya.

Baca Juga: Mata Uang Rupiah Terancam Laju Penurunan Suku Bunga AS yang Lambat di Tahun Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×