kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Hingga Pertengahan Maret, Kemenkeu Tarik Utang Lewat SBN Rp 255 Triliun


Jumat, 21 Maret 2025 / 16:02 WIB
Hingga Pertengahan Maret, Kemenkeu Tarik Utang Lewat SBN Rp 255 Triliun
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan SBN dengan nilai Rp 255,59 tril hingga pertengahan Maret 2025. Kemenkeu optimistis target pembiayaan utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dapat terpenuhi.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan SBN dengan nilai Rp 255,59 tril hingga pertengahan Maret 2025. Kemenkeu optimistis target pembiayaan utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dapat terpenuhi.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan, hingga 18 Maret 2025, pemerintah telah merealisasikan penerbitan SBN sebesar Rp 255,59 triliun. Angka ini setara 39,1% dari target dalam APBN 2025 yang sebesar Rp 645,56 triliun.

"Termasuk prefunding di 2024," kata Suminto kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3).

Baca Juga: Borong Banyak SBN, Bos BI: Penggunaan Dana Ditentukan Pemerintah

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pemerintah berhasil mengumpulkan total dana sebesar Rp 85,66 triliun melalui prefunding 2024, untuk mendukung pembiayaan anggaran tahun 2025.

Lebih lanjut Suminto mengatakan, Kemenkeu mengelola penerbitan SBN melalui pendekatan yang oportunistik dan fleksibel. Pendekatan tersebut, memungkinkan Kemenkeu untuk menyesuaikan komposisi mata uang dan waktu penerbitan berdasarkan kondisi pasar yang dinamis.

“Kami berusaha mendapatkan cost of fund terbaik dengan risiko yang terkendali,” tambahnya.

Suminto juga menjelaskan bahwa baik SBN domestik maupun SBN valas, sama pentingnya. Menurutnya, kuatnya permintaan domestik menunjukkan bahwa pendalaman pasar domestik terjadi dan likuiditas pasar yang mendukung. Sementara kuatnya permintaan asing, menunjukkan bahwa kepercayaan investor dan capital inflow turut mendukung nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Gubernur BI: Imbal Hasil SBN dan SRBI Masih Menarik bagi Investor Asing

Meski imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun mengalami sedikit kenaikan dan ditutup pada level 7,07%, Suminto menegaskan bahwa pasar SBN tetap stabil. Secara year to date, yield SUN 10 tahun hanya mengalami kenaikan 4 basis poin (bps).

Kinerja lelang SBN dari Januari hingga Maret juga mencerminkan hasil yang positif. Ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap pasar SBN Indonesia. Hingga 18 Maret, inflow dari investor asing tercatat sebesar Rp16,65 triliun, menunjukkan minat yang besar terhadap SBN Indonesia meskipun terdapat tantangan akibat kenaikan yield.

Ia juga menekankan bahwa, stabilitas pasar SBN didorong oleh afirmasi peringkat dari Fitch dan Moodys yang baru-baru ini dirilis. Peringkat yang diberikan oleh keduanya  memberikan kepercayaan kepada investor.

Selanjutnya: Ombudsman Lakukan Uji Petik 63 Sampel Minyakita, Ini Hasilnya

Menarik Dibaca: Mobil Listrik Xiaomi SU7 Laris Manis, Dukung Pertumbuhan Kinerja Xiaomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×