kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

BI sebut penguatan rupiah karena faktor ketidakpastian global


Kamis, 12 Desember 2019 / 17:44 WIB
BI sebut penguatan rupiah karena faktor ketidakpastian global
ILUSTRASI. Pekerja menghitung uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Menurut Dody, DNDF ini biasanya diminati ketika rupiah melemah. "Ini kan untuk hedging. Saat rupiah melemah, biasanya peminatnya besar. Sementara pada saat rupiah menguat seperti ini, ya rata-rata mereka tidak mengandalkan hedging," kata Dody.

Hingga akhir tahun 2019, Dody berharap bahwa rupiah bisa terus ada di bawah Rp 14.000 meski saat ini masih mengalami penguatan. Namun, ia juga meminta untuk tetap waspada karena kondisi ini masih sangat tergantung pada kondisi global yang menyebabkan volatilitas nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Rupiah masih melemah 0,02% di level Rp 14.041 per dolar AS (Pukul 10.04 WIB)

Ia pun menambahkan, bahwa BI akan turun melalui intervensi kalau dirasa volatilitas rupiah eksesif atau berlebihan. Namun, bila pergerakannya dirasa normal, maka BI akan membiarkannya. "Kalau normal ya dibiarkan karena nilai tukar ini sistemnya fleksibel. Jadi, bergerak sesuai mekanisme pasar," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×