kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.871   68,00   0,43%
  • IDX 7.147   -14,46   -0,20%
  • KOMPAS100 1.093   -1,18   -0,11%
  • LQ45 868   -4,12   -0,47%
  • ISSI 217   0,73   0,34%
  • IDX30 444   -2,73   -0,61%
  • IDXHIDIV20 535   -4,97   -0,92%
  • IDX80 125   -0,13   -0,10%
  • IDXV30 135   -1,16   -0,85%
  • IDXQ30 148   -1,31   -0,88%

BI Rate Diproyeksi Mulai Turun Tahun Depan, Ini Kata Ekonom


Jumat, 22 Desember 2023 / 05:15 WIB
BI Rate Diproyeksi Mulai Turun Tahun Depan, Ini Kata Ekonom
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri) didampingi Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti (kedua kanan), Deputi Gubernur BI Juda Agung (kanan) dan Doni Primanto Joewono (kiri) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Kantor BI, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia bulan Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata melihat, potensi penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI) baru terjadi pada semester II-2024. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, langkah penurunan suku bunga acuan pada tahun depan akan dilaksanakan secara hati-hati, mengingat ketidakpastian masih tinggi. 

Ia pun memerinci. Pada tahun depan, memang ada kemungkinan penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). 

Namun, “The Fed nampaknya masih berhati-hati terkait dengan penurunan suku bunga tahun 2024 karena ingin memastikan inflasi di AS cukup rendah,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (21/12). 

Baca Juga: Begini Proyeksi Penurunan Suku Bunga BI dari Para Ekonom

Dengan demikian, Josua yakin BI akan mengamati tekanan eksternal dari The Fed dengan hati-hati, sebelum mulai menurunkan suku bunga acuan. 

Ini juga untuk menjaga stabilitas rupiah dan memitigasi risiko inflasi barang impor (imported inflation). 

Sedangkan dari sisi inflasi, Josua melihat risiko inflasi pada paruh pertama tahun depan akan tinggi karena fenomena kekeringan atau El Niño akan lebih lama dari antisipasi semula. 

El Nino akan memengaruhi pasokan pangan, sehingga inflasi harga bergejolak akan menjadi tantangan utama bagi BI di semester I-2024.

Baca Juga: BI Ubah Nama Suku Bunga Kebijakan Menjadi BI Rate, Ini Alasannya

Lebih lanjut, Josua memperkirakan total penurunan suku bunga acuan BI pada sepanjang 2024 akan sebesar 50 basis poin (bps). 

Dengan demikian, BI-Rate diyakini akan berada di level 5,50% pada akhir tahun 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×