Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%. Pengamat ekonomi memperkirakan, peluang penurunan suku bunga acuan baru akan terjadi di tahun depan.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Juli 2023, keputusan mempertahankan suku bunga acuan konsisten dengan stance kebijakan moneter dalam pengendalian inflasi pada kisaran sasaran di sisa tahun ini hingga tahun 2024.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky berpendapat, BI memang baiknya menahan suku bunga acuan, melihat stabilitas nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi.
Baca Juga: Bunga The Fed Berpeluang Naik 25 Basis Poin Pekan Ini
Sebenarnya, BI melihat ada potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Namun, "BI sejauh ini memang baiknya menahan suku bunganya mengingat nilai tukar kita relatif stabil dan inflasi kita terus menurun," ucap Riefky kepada Kontan.co.id, Selasa (25/7).
Riefky memperkirakan, penurunan suku bunga acuan baru akan berpotensi terjadi di tahun depan.
Sebagai informasi, hingga Juli 2023 nilai tukar rupiah terkendali di level 3,63% point to point (ptp) dari akhir Desember tahun 2022 (year to date).
Sementara inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2023 tercatat 3,52% secara Year on Year (YoY) sehingga berada di dalam sasaran 3,0±1%, lebih cepat dari perkiraan BI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News