kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI Proyeksikan Neraca Pembayaran Indonesia Catatkan Surplus pada 2024


Rabu, 20 Maret 2024 / 16:10 WIB
BI Proyeksikan Neraca Pembayaran Indonesia Catatkan Surplus pada 2024
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) beserta jajaran Deputi Gubernur BI saat pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Maret 2024 di Jakarta (20/3/2024).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik sehingga mendukung ketahanan eksternal. BI memproyeksikan neraca transaksi berjalan di triwulan I 2024 sedikit menurun, di mana dipengaruhi menipisnya surplus neraca perdagangan barang.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa di Februari 2024, neraca perdagangan tercatat surplus sebesar US$ 0,9 miliar, menurun dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$ 2 miliar.

“Aliran masuk modal asing, khususnya investasi portofolio terus berlanjut sehingga secara kumulatif sepanjang tahun berjalan hingga 18 Maret 2024 tercatat net inflows sebesar US$ 1,4 miliar, meskipun sempat terjadi outflows di bulan Maret 2024 dipicu ketidakpastian pasar keuangan global,” ujarnya di Jakarta, Rabu (20/3).

Baca Juga: Ditopang Konsumsi & Investasi, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tetap Kuat di 2024

Perry mengungkapkan, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2024 tetap tinggi sebesar US$ 144 miliar, setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Secara keseluruhan, NPI 2024 diperkirakan tetap baik dan mencatatkan surplus dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Perry menambahkan, neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan melanjutkan surplus didukung oleh aliran masuk modal asing yang dipengaruhi persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×