kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Di Tengah Defisit Transaksi Berjalan, Neraca Pembayaran Indonesia 2023 Surplus


Kamis, 22 Februari 2024 / 11:44 WIB
Di Tengah Defisit Transaksi Berjalan, Neraca Pembayaran Indonesia 2023 Surplus
ILUSTRASI. Petugas keamanan mengawasi proses bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3). Di Tengah Defisit Transaksi Berjalan, Neraca Pembayaran Indonesia 2023 Surplus.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di sepanjang tahun 2023 mencatat surplus, bahkan membaik dari capaian surplus di sepanjang tahun 2022. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, surplus NPI di sepanjang tahun lalu sebesar US$ 6,3 miliar. Meningkat dari tahun 2022 yang mencatat surplus US$ 4,0 miliar. 

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengungkapkan, peningkatan surplus NPI tersebut didorong oleh kinerja neraca transaksi modal dan finansial. 

Meskipun neraca transaksi berjalan pada tahun 2023 berbalik defisit, setelah membukukan surplus sebesar US$ 13,2 miliar atau setara 0,1% produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2022. 

Erwin bilang, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di sepanjang tahun lalu sebesar US$ 1,6 miliar, atau setara 0,1% PDB. 

“Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang, seiring kondisi perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas, serta permintaan domestik yang kuat,” kata Erwin dalam keterangannya, Kamis (22/2). 

Meski demikian, defisit neraca jasa berkurang, sejalan dengan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara yang datang karena pemulihan sektor pariwisata yang tengah berlangsung. 

Dari sisi neraca Transaksi modal dan finansial, pada tahun lalu membukukan surplus US$ 8,7 miliar. Padahal pada sepanjang tahun 2022, transaksi modal dan finansial mencatat defisit US$ 8,7 miliar. 

Surplus neraca transaksi modal dan finansial ditopang oleh surplus investasi langsung dan investasi portofolio di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. 

Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2023 pun mencapai US$ 146,4 miliar, naik dari US$ 137,2 miliar pada akhir Desember 2022.

Lebih lanjut, ke depan, Erwin mengaku bahwa BI senantiasa akan mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI. 

BI juga akan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×