kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Neraca Pembayaran Indonesia Catat Defisit US$ 1,5 Miliar di Kuartal III-2023


Selasa, 21 November 2023 / 10:39 WIB
Neraca Pembayaran Indonesia Catat Defisit US$ 1,5 Miliar di Kuartal III-2023
ILUSTRASI. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih mencatatkan defisit pada kuartal III-2023. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/pd/17


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih mencatatkan defisit pada kuartal III-2023. Bank Indonesia (BI) mencatat, defisit NPI di kuartal III-2023 sebesar US$ 1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$ 7,4 miliar.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, membaiknya defisit NPI ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik.

“Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar US$ 134,9 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” tutur Erwin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/11).

Baca Juga: Surplus APBN Berlangsung Lebih Lama, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Adapun neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid. 

Pada kuartal III 2023, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tercatat sebesar US$ 0,9 miliar atau setara 0,2% dari PDB).

Nilai tersebut jauh menurun dibandingkan dengan defisit US$  2,2 miliar atau setara 0,6% dari PDB pada kuartal sebelumnya.

Erwin menambahkan, surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia. Perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung.

“Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah,” jelasnya.

Sementara itu, defisit transaksi modal dan finansial tercatat US$ 0,3 miliar atau setara 0,1% PDB. Rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik.

Baca Juga: Kemampuan Membayar Utang Melemah

Meski demikian, Erwin bilang BI yakin kinerja NPI kuartal II-2023 tetap terjaga dan mampu menopang ketahanan eksternal Indonesia.

“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×