kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI proyeksikan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,5% tahun 2020


Senin, 27 Januari 2020 / 16:00 WIB
BI proyeksikan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,5% tahun 2020
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis (23/1/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat bahwa perekonomian global pada tahun ini akan mengalami perbaikan, setelah melalui fase yang penuh tantangan pada tahun 2019. Bank sentral memproyeksikan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai hingga 5,5%.

"Perekonomian tidak ramah dan memperlihatkan adanya anti globalisasi," terang Gubernur BI Perry Warjiyo pada Senin (27/1) dalam rapat bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta.

Baca Juga: Para ekonom yakin lembaga rating selain Fitch akan pertahankan peringkat Indonesia

Pada tahun ini, Perry melihat ekonomi dunia mampu mencapai 3,2%. Hal ini didorong oleh kesepakatan dagang fase I antara Amerika Serikat (AS) dan China serta adanya langkah pemulihan ekonomi di berbagai negara.

Di tengah penurunan ekonomi global pada tahun lalu, BI melihat bahwa ekonom Indonesia masih mengalami perbaikan. Bahkan, BI optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa berada di kisaran 5,1% - 5,5% yang terutama ditopang oleh permintaan domestik dan investasi bangunan.

Baca Juga: Manajer investasi optimistis kinerja reksadana saham akan membaik

Hal ini didukung oleh ketahanan eksternal yang terjaga serta neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang berada di kisaran 2,7% dari PDB pada tahun 2019 dan berpotensi menyempit hingga 2,5% dari PDB pada tahun ini. Selain itu, ini didukung juga oleh rupiah yang menguat.

Perry juga memaparkan terkait inflasi pada tahun 2019 yang tercatat sebesar 2,72% atau yang tercatat terendah dalam dua dekade.




TERBARU

[X]
×